Alonso Tak Peduli Bikin Hamilton Frustrasi

Juara dunia Formula 1 dua kali tersebut memilih ban medium saat restart selepas red flag. Kala itu, ia menghuni urutan ketujuh.

Alonso pun memilih mengemudi dengan lambat. Alhasil, jarak dengan Lando Norris, P6, kian lebar. Rata-rata, ia tertinggal di kisaran 3-4 detik per lap dari pemimpin lomba Sergio Perez.

Hamilton yang ada di belakang pembalap Spanyol tersebut merasa sangat gemas. Berkali-kali, ia mencoba menyalip tapi selalu gagal.

Baru 15 menit akhir, Alonso menambah kecepatan, bahkan mencetak fastest lap. Selepas lomba, pembalap 40 tahun tersebut menjelaskan alasannya melambat demi menghemat ban.

“Saya kira masa pakai ban kami tidak cukup dengan sisa 33 lap. Ini seperti sprint race, kami punya dua pilihan, memasang lagi ban keras sejak awal, atau ban medium,” katanya.

“Kami pun memasang ban medium, tapi estimasi masa pakai kurang dari 33 lap. Kami tidak tahu apakah bisa menyelesaikan balapan, jadi saya mampu mengelola ban untuk 15 lap, dan kemudian saya mengebut di sisa 15 lap ketika mereka mengabarkan kalau Esteban Ocon dapat penalti.”

Kepada media, pembalap Mercedes mengaku frustrasi dengan strategi Alonso selama puluhan lap. Dengan karakter trek Monte Carlo yang sempit dan jalur terus diblokir, praktis juara dunia F1 tujuh kali tak punya pilihan lain.

Ia pun meluncur dan terus membayangi Alonso. Keluhan tersebut direspons santai oleh eks pilot Ferrari itu.

“Itu bukan masalah saya. Sangat mudah menjaga Hamilton tetap di belakang karena sulit menyalip di trek Monako,” Alonso menambahkan.

Mengakhiri lomba di posisi ketujuh adalah hasil terbaiknya musim ini. Ia menjadi pendulang poin tunggal Alpine setelah Ocon finis di luar zona poin.

Kini posisi skuad asal Prancis bisa memangkas poin dengan Alfa Romeo, yang duduk di posisi lebih baik dalam tabel. Selisih kedua tim tinggal satu.

Fernando Alonso, Alpine A522, Lewis Hamilton, Mercedes W13, pada lap formasi

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images