Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bawa Senjata Api, Eks Bos F1 Bernie Ecclestone Ditangkap

Mantan CEO Formula 1, Bernie Ecclestone, ditangkap polisi lantaran membawa senjata secara ilegal di Brasil pada Rabu (25/5/2022) lalu.

Bernie Ecclestone

Foto oleh: Uncredited Uncredited

Ecclestone hendak naik jet pribadi dalam penerbangan ke Swiss, saat ditemukan pistol Seecamp LW kaliber 32 dalam kopernya selama pemeriksaan x-ray di gerbang keamanan Bandara Internasional Campinas.

Pria berusia 91 tahun itu kemudian ditahan, sebelum menebus dengan membayar 6.060 Reais (atau setara Rp18,6 juta). Demikian pernyataan dari Policia Civil. Dia pun terbang ke Swiss setelah dibebaskan.

Dalam laporan yang dirilis pihak kepolisian Brasil, Ecclestone mengaku memiliki pistol, yang disimpannya di pertaniannya di Brasil. Namun, dirinya tidak menyadari keberadaannya dalam barang bawaan sebelum penerbangan.

Kendati tak lagi terlibat pada organisasi F1, Ecclestone baru-baru ini menghadiri event motorsport di Brasil bersama istrinya Fabiana, yang merupakan Wakil Presiden FIA dan anggota Dewan Olahraga Motor Dunia (WMSC).

Seusai menghadiri acara Truck Cup dan TCR South America di Interlagos,pria berkebangsaan Inggris itu menyambangi ajang balap Brazilian Stock Car Pro Series di Velo Citta.

Ecclestone bahkan menyempatkan bertemu dengan Nelson Piquet di Brasilia —sukses juara dunia Formula 1 bersama timnya, Brabham — untuk menengok pengerjaan trek balap baru yang sedang dibangun dan dinamai Piquet.

Sejak 1949, Ecclestone telah terlibat dalam dunia motorsport. Pertama sebagai pembalap, kemudian sebagai manajer, pemilik tim dan bos komersial F1.

Dia membeli Brabham pada 1971 dan merebut beberapa gelar juara, sebelum menjualnya dengan harga lebih dari 5 juta dolar Amerika (setara Rp73 miliar) kepada Joachim Luhti musim 1988 silam.

Eccelstone membentuk Asosiasi Konstruktor Formula 1 bersama lima bos tim lainnya pada 1974. Dia lalu menjadi pemegang hak komersial kejuaraan. Di bawah kepemimpinannya, hak siar televisi F1 meledak nilainya dalam ketentuan Perjanjian Concorde.

Menjalankan balap jet darat sebagai CEO Formula One Group hingga 2017, ketika diambil alih oleh Liberty Media. Majalah Forbes memperkirakan kekayaan bersih Ecclestone lebih dari 3 miliar dolar Amerika (Rp43,8 triliun).

Baca Juga:
 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos-bos Tim F1 Dukung Pengelompokkan Balapan
Artikel berikutnya Insiden GP Spanyol, Magnussen Ralat Komentar soal Hamilton

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia