Lihat Potensi Bahaya, Gasly Minta F1 Segera Atasi Porpoising
Pierre Gasly membayangkan para pembalap F1 bakal berjalan menggunakan tongkat di usia kepala tiga karena efek porpoising. Pembalap AlphaTauri tersebut meminta Federasi Otomotif Internasional turun tangan mencegah hal itu.
Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Dalam jangka pendek, porpoising membuat pembalap menderita nyeri hebat di punggung dan leher. Namun, berdasarkan riset, efek jangka panjangnya dikhawatirkan bisa merembet ke kepala.
Isu tersebut sangat terasa ketika mobil meluncur di trek lurus yang panjang seperti di sirkuit jalan raya Baku, lokasi Grand Prix Azerbaijan. Sejumlah pembalap mengeluh nyeri selepas balapan.
Bahkan, bintang Mercedes, Lewis Hamilton terlihat memegang area punggung ketika keluar dari W13. Ia mengaku harus mengatupkan gigi dengan keras karena sakit.
Bos skuad pabrikan Jerman, Toto Wolff, meminta agar F1 dan FIA mencari solusi untuk mencegah pembalap mengalami cedera dan absen dalam balapan. Ia bahkan sempat khawatir kalau Hamilton tak bisa tampil di GP Kanada. Meski akhirnya, juara dunia tujuh kali tersebut memastikan akan terus maju.
Gasly menyebut balapan di Baku kali ini paling brutal dalam kariernya di Formula 1, walaupun ia bisa finis di posisi kelima, terbaik sepanjang kiprahnya musim 2022.
“Itu tidak sehat pastinya. Saya menjalani sesi fisioterapi sebelum dan setelah setiap sesi, hanya karena cakram tulang belakang saya menderita. Anda tidak punya suspensi, itu langsung menyerang ke tulang belakang,” ucapnya.
“Tim bertanya kepada saya, ‘Ok, apa kami bisa mengkompromikan set-up?’ dan saya mengkompromikan kesehatan untuk performa. Saya akan melakukan itu karena saya seorang pembalap dan selalu memacu mobil sekencang mungkin.
“Tapi saya kira FIA tidak seharusnya menempatkan kami di sudut ketika Anda harus berurusan dengan kesehatan dan performa. Itu bagian yang sulit dan jelas tidak berkelanjutan.
“Itu yang kami diskusikan dalam briefing pembalap dan mengingatkan mereka pada masalah ini dan mencoba menanyakan kepada mereka untuk menemukan solusi yang bisa menyelamatkan saya dari (berjalan) dengan tongkat di usia 30 tahun.”
Selain efek ke tubuh, porpoising juga berdampak langsung kepada kinerja mobil dan menimbulkan bahaya lain. Hamilton takut kehilangan kontrol, rekan setimnya George Russell kesulitan titik pengereman.
Sementara spion AT03 yang dikemudikan Gasly bergoyang hebat sehingga visibilitas menjadi sangat buruk.
“Kadang mobil bergerak sendiri, hanya karena setir bergetar. Pada kecepatan tertentu, tidak mudah. Saya kira mereka tidak bisa memperbaiki sesuatu hingga akhir musim. Semoga bisa untuk tahun depan,” ia menandaskan.
Lewis Hamilton, Mercedes-AMG, di Parc Ferme
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments