Red Bull Nilai Charles Leclerc Sulit Hindari Penalti
Kerusakan mesin yang dialami Charles Leclerc di Baku, F1 GP Azerbaijan, dinilai bos Red Bull Helmut Marko bakal berpotensi bagi andalan Ferrari tersebut.
Persaingan perebutan gelar di Kejuaraan Dunia Formula 1 2022 makin menarik dari delapan balapan yang sudah digelar. Posisi dua pembalap yang bersaing, Charles Leclerc (Ferrari) dan Max Verstappen (Red Bull Racing) kini berbalik 180 derajat.
Setelah mengalami kerusakan pada pompa bahan bakar pada Red Bull RB18 sehingga tidak mampu finis di Grand Prix Australia, Verstappen tertinggal hingga 46 poin dari Leclerc di puncak klasemen.
Tetapi setelah putaran ketiga F1 2022 tersebut, Verstappen dan Red Bull makin menggila. Hal sebaliknya dialami Leclerc dan Ferrari.
Dalam lima balapan setelah Melbourne, Verstappen berhasil merebut 125 poin. Ia tidak pernah finis di luar podium, empat di antaranya kemenangan. Di sisi lain, Leclerc hanya mampu mengoleksi 45 poin dalam fase yang sama.
Dari lima balapan tersebut, Leclerc tercatat dua kali tidak mampu finis dalam tiga lomba terakhir. Minggu (12/6/2022) lalu, Leclerc tidak mampu finis di GP Azerbaijan akibat kerusakan pada power unit (PU) hanya setelah melibas 20 lap dari total 51 lap lomba.
Tidak hanya Leclerc, sebelumnya rekan setimnya, Carlos Sainz, juga mundur dari lomba GP Azerbaijan akibat kendala teknis pada lap 9, saat berada di posisi keempat.
Akibat problem yang dialami Leclerc, Verstappen makin kokoh di puncak klasemen menjelang bergulirnya GP Kanada, akhir pekan ini (17-19/6/2022). Pembalap asal Belanda itu unggu hingga 21 poin atas rival terdekat yang ditempati rekan setimnya, Sergio Perez.
Leclerc sendiri tergelincir ke posisi ketiga klasemen. Ia tertinggal hingga 34 poin di belakang Verstappen yang memenangi GP Azerbaijan.
Problem teknis yang dialami Leclerc di sirkuit jalan raya Baku tak hanya membuat pembalap asal Monako itu tertinggal jauh dari sang juara dunia bertahan tetapi juga bayang-bayang penalti di depan mata.
Saat ini, Leclerc sudah memakai turbo ketiga pada PU Ferrari 066/7. Jika memakai turbo baru akibat kerusakan mesin, ia berarti akan melebihi batas maksimum yang boleh dipakai dalam semusim (tiga). Jika itu terjadi, ia akan dipenalti 10 grid start.
Melihat posisi saat ini, konsultan Red Bull Helmut Marko menilai akan sulit bagi Leclerc untuk menghindari penalti. Pasalnya, GP Azerbaijan baru balapan kedelapan dari total 22.
Marko sendiri ingin Red Bull menjalani “duel yang fair” dengan Ferrari. Marko tidak tahu bagaimana Leclerc akan bertarung untuk kembali ke depan jika posisi startnya diturunkan sampai 10 ke bawah.
“Leclerc kini siap memakai mesin ketiga dan setelah itu akan menggantinya sekali atau dua kali, penalti grid pun bakal sulit dihindari,” ujar Marko kepada ServusTV.
Leclerc berhasil merebut pole position GP Azerbaijan. Namun, setelah itu ia menyebut Red Bull lebih baik untuk kecepatan lomba (race pace). Marko pun merasa Red Bull memang lebih cepat saat balapan, terlepas dari problem teknis yang dialami Ferrari.
“Untuk kecepatan murni, memang disayangkan Leclerc mampu memanfaatkan slipstream di belakang Perez di beberapa lap awal lomba sehingga Verstappen tidak mampu segera melewatinya,” kata Marko.
“Tetapi setelah itu, strategi kami berjalan sesuai rencana. Salah satunya memang berkat kecepatan kami dalam balapan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.