McLaren Beberkan Alasan Lakukan Team Order
Prinsipal McLaren, Andreas Seidl, mengatakan keputusan tim untuk melakukan team order di F1 GP Azerbaijan untuk mengatasi tekanan dari Alpine.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Setelah menelan kekecewaan dalam kualifikasi, McLaren mencoba berbagai skenario di balapan untuk memperbaiki posisi.
Namun, kurangnya kecepatan membuat Daniel Ricciardo dan Lando Norris kewalahan mendekati rival mereka.
Pada lap-lap awal, Ricciardo memberi tahu tim bahwa ia memiliki kecepatan lebih baik ketimbang rekan setimnya, tapi pria Australia itu malah diinstruksikan untuk mempertahankan posisinya.
McLaren juga memerintahkan Norris agar tak melakukan serangan terhadap Ricciardo, hingga mereka finis di posisi kedelapan dan kesembilan.
Seidl menjelaskan tekanan dari mobil kedua Alpine yang dikendarai Esteban Ocon di belakang kedua pembalap McLaren menjadikan situasi tak memungkinkan untuk bertarung dengan sesama rekan setim.
Para insinyur McLaren juga tak melihat keduanya dapat melakukan serangan kepada Fernando Alonso yang sangat konsisten di depan mereka.
“Saya pikir apa yang kami dengar di radio adalah apa yang ingin Anda dengar dari setiap pembalap, menjadi ambisius dan berusaha untuk memiliki balapan terbaik untuk dirinya sendiri,” kata Seidl tentang rasa frustrasi Norris di balapan.
“Itulah mengapa ada tim yang memastikan kami memiliki hasil terbaik untuk tim tanpa mengambil risiko kehilangan dua mobil di trek dengan menabrak satu sama lain.
“Jika Daniel melewati Lando di awal balapan, kami hanya akan berakhir seperti yang telah kami lihat dengan beberapa tim lain tahun ini. Keduanya terjebak di belakang Alonso dan memiliki risiko bahwa Ocon benar-benar melewati setidaknya satu dari mobil-mobil ini.
“Ide kami adalah dengan memegang posisi untuk kedua mobil di belakang Fernando, bahwa kami memastikan bahwa kami menjaga Ocon tetap dibelakang, itu yang kami lakukan.”
Andreas Seidl mengatakan kedua pembalapnya bebas bertarung memperebutkan posisi terbaik, tapi ada momen di mana tim berada di atas segalanya.
Ketika ditanya oleh Motorsport.com apakah karakter Sirkuit Baku ikut memainkan peran, Seidl mengatakan, “Ya, itu selalu bergantung pada karakter sirkuit.
“Pembalap kami bebas bertarung, dan kami selalu berusaha memberikan kedua pembalap kami peluang yang sama untuk melakukan yang terbaik, karena itu tanggung jawab kami.
“Tapi jika kami berada di strategi berbeda dan semacamnya, Anda harus memastikan sebagai sebuah tim Anda memaksimalkan segalanya hanya untuk tim.”
Seperti diketahui, Alpine memiliki kecepatan yang bagus ketika berada di trek lurus dan McLaren tak memiliki peluang untuk mendekati Fernando Alonso di tikungan kecepatan rendah.
“Saya pikir satu-satunya kesempatan untuk mengejar Fernando adalah jika dia bertarung dengan Lando, mungkin di momen Safety Car Virtual pertama di lap delapan atau sembilan di mana beberapa mobil bertarung jarak dekat,” ujar Seidl.
“Tetapi dengan kurangnya kecepatan di lintasan lurus yang kami miliki sepanjang akhir pekan, kami tahu jika kami melakukan itu dan terjebak, kami tidak akan dapat mengatasi ini dengan cepat karena defisit kecepatan kami di trek lurus.
“Berbeda dengan (Pierre) Gasly, misalnya, mungkin kami akan benar-benar keluar dari perlombaan jika melakukannya.”
Lando Norris, McLaren MCL36, Daniel Ricciardo, McLaren MCL36
Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments