Mercedes Bakal Unggul Jauh atas Red Bull di Sochi
Mantan pembalap Formula 1 Ralf Schumacher memprediksi Mercedes tidak akan kesulitan menghadapi Red Bull Racing di Sochi, Rusia.
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Grand Prix Rusia, seri ke-15 Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, baru akan belangsung satu setengah pekan lagi. Tetapi, suasana panas sudah mulai terasa jauh sebelum akhir pekan yang akan digelar pada 24-26 September mendatang tersebut.
Setelah insiden tabrakan antara Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1) dengan Max Verstappen (Red Bull Racing Honda) di Sirkuit Monza saat lomba GP Italia, Minggu (12/9/2021) lalu, tensi kedua tim dan pembalap makin memanas.
Dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden itu, Verstappen pun dipenalti tiga grid untuk balapan di Sochi nanti, serta dua penalti poin Super License.
Kendati sama-sama tidak mendapatkan poin pada balapan utama, Verstappen meninggalkan Monza dengan keunggulan lima poin atas Hamilton di peringkat kedua klasemen.
Pasalnya, di GP Italia, Verstappen mendapatkan dua poin tambahan hasil finis kedua pada Sprint Race di belakang Valtteri Bottas, rekan setik Hamilton.
Pencatat waktu tercepat Valtteri Bottas, Mercedes, Lewis Hamilton, Mercedes, dan Max Verstappen, Red Bull Racing, di Parc Ferme setelah sesi kualifikasi F1 GP Italia, akhir pekan lalu.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Schumacher yang turun di F1 pada 1997 sampai 2007 menyebut, di Sochi nanti Hamilton akan mampu membalikkan keadaan dan sangat mungkin mengambil alih klasemen dari tangan Verstappen.
“Sepertinya, hampir pasti Lewis Hamilton akan memimpin balapan (di Sochi) dari start hingga finis sekaligus memastikan kemenangan dengan mudah,” tutur pemenang enam Grand Prix dan 27 podium tersebut.
Dalam kolomnya di Sky Sports edisi Jerman, adik kandung legenda F1 Michael Schumacher tersebut juga tahu perihal penalti grid yang bakal dijalani Verstappen di Sochi.
Meskipun begitu, pria 46 tahun tersebut tidak setuju bila Verstappen yang disalahkan atas insiden dengan Hamilton di GP Italia lalu. Baginya, kecelakaan tersebut sebuah racing incident.
Penalti tiga grid di Sochi tersebut jelas akan menambah pekerjaan berat bagi Verstappen untuk mengejar Hamilton. Karena itulah Red Bull tidak menampik kemungkinan bakal mengganti mesin pembalap asal Belanda tersebut di GP Rusia nanti.
Jika hasil kualifikasi GP Rusia nanti buruk bagi Verstappen, opsi pergantian mesin diyakini kian besar. “Di Monza lalu, Red Bull terbukti sangat kesulitan untuk melewati McLaren,” ucap Schumacher.
Ralf Schumacher memprediksi, Max Verstappen akan sedikit lebih agresif saat balapan di Sochi nanti. Meskipun, ia juga tahu risiko yang bakal dihadapinya. “Bisa saja gaya agresif Verstappen nantinya akan merusak ban,” kata Schumacher.
Di sisi lain, Mercedes sepertinya bakal sangat percaya diri untu GP Rusia nanti. Valtteri Bottas yang menggila di Monza – start dari grid ke-19 karena pergantian mesin namun naik podium ketiga di belakang duet McLaren – dipastikan siap membantu Hamilton.
Statistik GP Rusia juga jauh mengunggulkan Mercedes ketimbang Red Bull. Dalam tujuh gelaran sejak 2014, Mercedes berhasil menyapu bersih kemenangan dengan komposisi Hamilton empat (2014, 2015, 2018, 2019), Bottas dua (2017, 2020), dan Nico Rosberg satu (2016).
Sementara, hasil finis terbaik Red Bull Racing di Sochi baru mereka bukukan tahun lalu saat Max Verstappen finis P2. Sebelumnya, hasil terbaik mereka di Rusia hanyalah P4 pada 2019, juga lewat Verstappen.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments