Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kimi Raikkonen Gantung Helm, Alfa Romeo Diyakini Line Up Baru

Keputusan mundur yang dibuat Kimi Raikkonen pada Rabu (1/9/2021) hampir pasti merombak komposisi pembalap Alfa Romeo untuk Formula 1 2022.

Valtteri Bottas, Mercedes

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Kimi Raikkonen mengawali dan mengakhiri karier Formula 1 bersama Sauber. Ia melakukan debut di GP Australia 2001 bersama tim asal Swiss tersebut.

Rabu lalu, Raikkonen menyatakan mundur dari ajang balap jet darat yang melambungkan namanya tersebut setelah sejak 2019 membela Alfa Romeo Racing, tim F1 yang dijalankan pleh Sauber Motorsport AG.

Mundurnya juara dunia 2007 mulai akhir musim 2021 nanti diyakini akan mengubah total komposisi pembalap Alfa Romeo. Prinsipal Tim Alfa Romeo Fred Vasseur pernah menyebut akan tetap memakai formasi pembalap berpengalaman dan muda potensial.

Jika masih tetap dengan prinsip tersebut, pilihan pertama untuk pembalap sarat pengalaman di grid F1 saat ini yang paling berpeluang tentu saja Valtter Bottas.

Baca Juga:

Posisi runner-up F1 2019 dan 2020 tersebut di Mercedes-AMG Petronas F1 saat ini serba tidak pasti. Kontraknya akan habis pada akhir 2021 dan Mercedes belum mengajaknya bicara.

Di sisi lain, kabar George Russell bakal ditarik dari Williams Racing, semakin santer. Meskipun, Toto Wolff selaku Prinsipal Tim Mercedes belum melakukan pengumuman resmi.

Dengan torehan kemenangan dalam sembilan Grand Prix, 62 podium, 17 pole position, dan 17 fastest lap dalam 168 start sejak GP Australia 2013 (sampai GP Belgia 2021), Bottas memang menjadi pilihan yang tepat bagi Alfa Romeo.

Lantas, siapa pembalap muda yang akan dipilih Alfa Romeo? Saat ini, kendati masih memasok power unit untuk Alfa Romeo, Ferrari tidak lagi berhak untuk menyodorkan pembalap mudanya kepada Vasseur.

Callum Ilott, pembalap penguji dan cadangan Alfa Romeo Racing.

Callum Ilott, pembalap penguji dan cadangan Alfa Romeo Racing.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pada musim gugur lalu, Prinsipal Ferrari Mattia Binotto mengindikasikan Antonio Giovinazzi kemungkinan besar tidak akan memperkuat tim manapun tahun depan.

Binotto pada dasarnya masih berharap Alfa Romeo bisa mempertahankan posisi pembalap Italia itu. “Namun jika tidak memungkinkan, ia akan tetap menjadi pembalap ketiga kami,” kata Binotto.

Dengan pernyataan Binotto, Giovinazzi yang musim ini baru mengoleksi satu poin – hasil finis P10 GP Monako – nantinya baru bisa turun jika Charles Leclerc atau Carlos Sainz tidak bisa berlomba.

Robert Shwartzman, Ferrari Driver Academy

Robert Shwartzman, Ferrari Driver Academy

Foto oleh: Ferrari

Namun begitu, Ferrari berharap pembalap muda mereka lainnya, Callum Ilott atau Robert Shwartzman, bisa menjadi pengganti Antonio Giovinazzi di Alfa Romeo.

Illot menjadi opsi paling realistis bagi Alfa Romeo jika masih ingin bekerja sama dengan Ferrari soal pembalap muda. Pembalap Inggris itu adalah runner-up Formula 2 2020. Saat ini, Ilott bersama Giovinazzi adalah test driver Ferrari. 

Ilott juga bekerja sebagai test driver Alfa Romeo pada musim ini. Karena Ferrari ingin melihatnya menjadi pembalap utama di tim F1, mereka sudah merencakana Ilott untuk menjajal IndyCar di Portland, Oregon, Amerika Serikat.

Sementara itu, Shwartzman tengah bertarung untuk merebut gelar juara Formula 2 2021. Saat ini, pembalap asal Rusia itu berada di peringkat ketiga di belakang dua pembalap binaan Alpine F1, Oscar Piastri dan Guanyu Zhou. Shwartzman terpaut hanya 17 poin dari Piastri di puncak.

Satu lagi kandidat kuat untuk mengisi kokpit Alfa Romeo tahun depan adalah juara dunia Formula E Nyck de Vries. Pembalap asal Belanda itu merebut gelar Formula E bersama Mercedes.

De Vries turun di GP3 Series pada 2016 dan menjadi kampiun Formula 2 2019 bersama ART Grand Prix, tim yang dibentuk Fred Vasseur. Masa depan Nyck de Vries di Formula E juga belum pasti setelah keputusan Mercedes mundur dari ajang balap mobil listrik tersebut.

Champion Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, di atas podium merayakan gelar juara dunia Formula E 2020/2021.

Champion Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, di atas podium merayakan gelar juara dunia Formula E 2020/2021.

Foto oleh: Andrew Ferraro / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya GP Belgia 2021 Pimpin Rekor Balapan Terpendek di F1
Artikel berikutnya Toto Wolff Yakin Sirkuit Zandvoort Menantang bagi Pembalap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia