Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

George Russell Minta F1 Hanya Punya Satu Race Director

Pembalap Mercedes, George Russell, menegaskan FIA hanya butuh satu Race Director untuk Formula 1, dengan Steward memiliki akuntabilitas lebih besar.

George Russell, Mercedes

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

FIA mendendaSebastian Vettel sebesar 25 ribu euro (Rp381 juta) atas sikapnya yang meninggalkan pertemuan pembalap lebih awal. Situasi yang makin memanas menjadi penyebab juara empat kali F1 itu meninggalkan ruangan.

Sejak awal musim dan pemecatan mantan Race Director Michael Masi, FIA menggunakan dua Race Director baru, mereka adalah Niels Wittich dan Eduardo Freitas yang melakukan pekerjaan secara bergantian.

Tapi, rotasi yang dilakukan menyebabkan kurangnya konsistensi dalam pengambilan keputusan dan penalti yang kerap dipertanyakan, serta beberapa ketidakpastian dari pembalap atas aturan balapan di trek.

Berbicara setelah hukuman untuk Vettel dikeluarkan oleh FIA, Russell yang juga menjabat sebagai Direktur GPDA mengatakan perlu ada elemen konsistensi dalam keputusan. Ia mencatat ada banyak keputusan tak jelas atau manuver berbahaya musim ini.

Ditanya apakah rotasi Race Director merupakan sebuah masalah, Russell menjawab: “Ya, saya setuju bahwa kami harus tetap berpegang pada satu Race Director.

“Kami perlu sedikit lebih konsisten dengan keputusan. Kami datang ke balapan berikut dan sering kali Steward di gelaran sebelumnya tidak ada. Jadi tidak ada akuntabilitas, tidak ada keputusan yang jelas.

“Kami mengajukan pertanyaan, dan sulit untuk mendapatkan jawaban langsung, karena hampir sebagian besar kesalahan dibebankan pada orang lain yang tidak ada di sana. Jadi ini rumit. Semua orang punya interpretasinya masing-masing.”

Baca Juga:

FIA sedang bergerak untuk merestrukturisasi operator balapannya setelah akhir musim 2021 yang kontroversial ketika Masi gagal menerapkan setidaknya dua pasal regulasi olahraga.

Itu merupakan keputusan restart pada lap terakhir yang membuat Max Verstappen melewati Lewis Hamilton untuk memenangi balapan dan juga kejuaraan di GP Abu Dhabi lalu.

Restrukturisasi termasuk otasi antara Wittich dan Freitas, serta pengenalan ruang kontrol balapan virtual baru. Mantan wakil mendiang Charlie Whiting, Herbie Blash, juga kembali ke FIA ​​sebagai penasihat senior.

Gorge Russell menerima bahwa itu bukanlah pekerjaan yang mudah bagi para pengadil, tetapi menekankan perlunya konsistensi.

“Sepanjang tahun ini, sejumlah pembalap berkomentar tentang hal tersebut,” ujar pemuda asal Inggris tersebut.

“Saya pikir ketika Anda memiliki satu Race Director, banyak hal umum bisa diputuskan lebih konsisten.”

Wittich telah menjabat sebagai Race Director untuk sebagian besar balapan tahun ini, dan tampaknya mengambil pendekatan yang jauh lebih ketat dengan pembalap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ini telah meluas ke topik seperti mengenakan perhiasan atau pakaian dalam yang benar di dalam mobil, yang menyebabkan beberapa kritik dari pembalap.

Niels Wittich, Race Director, FIA

Niels Wittich, Race Director, FIA

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal F1 GP Austria 2022 Hari Ini
Artikel berikutnya Mattia Binotto: Belum Waktunya Ferrari Terapkan Team Order

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia