Silverstone Akan Jadi Ujian Nyata Carlos Sainz

Setelah berjuang untuk beradaptasi dengan mobil F1-75 di tahap awal Formula 1 2022, Carlos Sainz menjalani akhir pekan solid di Monte Carlo (GP Monako) dan Baku (GP Azerbaijan) sebelum finis P2 usai bertarung dengan bintang Red Bull Racing Max Verstappen di Montreal (GP Kanada).

Spaniard menyampaikan bahwa setelah tiga balapan terakhir berlangsung di sirkuit jalan raya, akhir pekan di Silverstone akan lebih seperti Barcelona, trek di mana ia benar-benar kesulitan dengan F1-75.

Sainz mengakui, meskipun, penampilannya belakangan ini menggembirakan, GP Inggris di Sirkuit Silverstone, 1-3 Juli 2022, bakal menjadi tes untuk mengetahui seberapa jauh progresnya.

“Ya, saya lebih bersemangat, saya telah menjalani beberapa akhir pekan yang baik dengan mobil. Saya pikir Silverstone akan lebih menantang karena mirip dengan Barcelona (GP Spanyol), yang adalah trek di mana saya paling kesulitan,” kata Sainz menjawab pertanyaan Motorsport.com.

“Jadi, saya kira ini bakal jadi referensi yang baik bagi saya untuk melihat seberapa banyak kemajuan saya dan seberapa jauh saya benar-benar meningkat dengan mobil. Sebab sejak Monako saya merasa jauh nyaman di dalamnya.”

Carlos Sainz, yang telah mengganti sasis jelang GP Inggris, tahu dirinya harus sabar dalam mengejar kemenangan F1 pertamanya, yang begitu dekat di Montreal. Smooth Operator sudah di jalur tepat untuk bisa mewujudkannya.

“Saya menginginkannya lebih dari siapa pun di paddock dan saya juga tahu banyak orang ingin saya menang. Tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa ketika saya sudah mendekatinya sejauh ini, saya telah melakukan semua yang saya bisa untuk meraihnya. Dan saya kira saya harus tetap sabar, tidak memaksakan diri. Saya percaya itu akan datang (cepat atau lambat),” ucap Sainz.

Saat ditanya apakah ia berpikir masih bisa terlibat dalam pertarungan memperebutkan gelar juara dunia F1 2022, Sainz menggarisbawahi itu memungkinkan jika dia mulai memenangi balapan dan mencetak poin secara konsisten.

Carlos Sainz, Ferrari F1-75

Foto oleh: Andrew Ferraro / Motorsport Images

“Balapan demi balapan, saya fokus untuk meraih podium di setiap perlombaan, mencoba memenanginya dan melihat ke mana saya akan berada di akhir musim. Tetapi saya tidak melihat kejuaraan dengan cara yang gila, hanya balapan demi balapan,” ucapnya.

Masalah reliabilitas telah merugikan baik Ferrari maupun tim pengguna mesin mereka, Alfa Romeo dan Haas, tahun ini. Tetapi itu tidak membuat Smooth Operator terlalu khawatir mengingat rival mereka, Red Bull juga mengalaminya pada awal musim.

“Saya tahu reliabilitas adalah topik hangat, namun saya kira akan selalu ada masalah itu sepanjang musim untuk satu tim atau lainnya. Mungkin Mercedes adalah yang terkuat dari sisi tersebut. Jika Anda melihat Red Bull, mereka juga memiliki masalah keandalan dengan kedua mobilnya di awal musim,” kata Sainz.

“Semua pada akhirnya akan seimbang dan kami hanya perlu memastikan terus melakukan pekerjaan yang benar di pabrik, memastikan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Hanya saja, ketika Anda memaksimalkan mobil hingga batasnya, seperti yang kami lakukan, itu bisa terjadi.”