Tsunoda Tegaskan Tak Ingin Ubah Gaya Balap

Tsunoda akan tetap berkendara seperti yang dilakukannya di FIA Formula 2 untuk mencari tahu kelemahannya di mobil F1.

Pria asal Jepang itu mengatakan jika dirinya langsung mengubah gaya balap maka ia akan kesulitan untuk mendeteksi area mana yang perlu ditingkatkannya.

Pasalnya, ia merasa gaya balap yang digunakannya di F2 pada tahun ini bekerja dengan baik. Itu terlihat dari caranya mengelola ban di sepanjang balapan.

“Saya tidak tahu mengapa AlphaTauri memilih saya, tapi mungkin mereka melihat saya dapat mencatatkan waktu bagus dalam satu lap. Saya berhasil meraih empat pole position di Formula 2. Helmut Marko menyukainya,” kata Tsunoda kepada Motorsport.com.

Tsunoda memang sudah direncanakan untuk naik ke Formula 1 oleh Red Bull. Namun, sempat ada kendala karena poin superlicence miliknya tak cukup untuk naik ke level tertinggi.

Tetapi, ia berhasil meraih kemenangan di balapan pertama Bahrain dan mencukupi syarat untuk dipromosikan ke F1.

Pria 20 tahun itu juga telah merasakan sensasi awal berada di dalam mobil yang akan digunakannya pada tahun depan. Namun, ia tak ingin memasang target besar dan hanya ingin fokus mempelajari banyak hal.

“Saya seorang rookie dan tidak ingin mengubah gaya balap, setidaknya sampai pertengahan musim. Saya mungkin membuat kesalahan, tapi saya membutuhkannya sebagai pelajaran untuk mengetahui batasan mobil F1,” ujar Tsunoda.

“Saya memiliki rekan setim yang cepat, dan menurut saya tidak akan mudah untuk menyelesaikan masalah sendiri, itulah sebabnya saya ingin belajar banyak darinya.

“Saya ingin memahami seberapa baik gaya balap saya dan di mana kelemahannya. Saya ingin memperjuangkan podium dan kemenangan. Tapi, terpenting adalah mendapatkan poin sebanyak mungkin untuk tim.”

Yuki Tsunoda merupakan salah satu pembalap dari program talenta muda Red Bull yang berhasil mendapatkan kursi di F1.

Red Bull memang memiliki banyak pembalap muda yang disiapkan untuk memperkuat timnya di F1 jika yang ada saat ini tak berhasil memuaskan para petinggi tim.

“Tentu saja Red Bull mensponsori saya, tapi jika tak memenuhi harapan mereka, saya bisa dicoret dari program mereka,” kata Tsunoda.

“Jika Anda meraih kesuksesan, maka Anda akan mendapat dukungan lebih besar dan berpeluang balapan di F1.

“Saya senang menjadi bagian dari keluarga Red Bull. Jika saya mendapatkan hasil bagus, maka saya akan mendapat dukungan maksimal.”