Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alasan Johann Zarco Tidak Libas Francesco Bagnaia di Thailand

Johann Zarco menjawab tudingan sejumlah media Prancis yang menudingnya tidak mau membantu rekan senegaranya, Fabio Quartararo.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Dorna Sports

Televisi Prancis menunjukkan kekecewaan terhadap apa yang dilakukan Johann Zarco pada lomba MotoGP Thailand di Chang International Circuit, Minggu (2/10/2022) lalu.

Pembalap asal Prancis itu terlihat tidak mampu melewati Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang saat itu berada di peringkat ketiga. Padahal, sekira empat lap terakhir, kecepatan Ducati Desmosedici GP22 milik Zarco terlihat lebih baik daripada Bagnaia.

Sejumlah komentator televisi Prancis pun mengecam Zarco yang tidak mau membantu kompatriotnya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Mereka menilai Zarco lebih mengutamakan “urusan bisnis” daripada “kepentingan negara”.

Mereka berasumsi, jika Zarco mampu menggeser Bagnaia di posisi ketiga saat finis, gapnya dengan Quartararo – juara dunia bertahan yang kini masih memimpin klasemen – tentu akan lebih besar daripada saat ini, dua poin.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Johann Zarco, Pramac Racing

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Johann Zarco, Pramac Racing

“Anda tidak bisa melihat paspor di balapan. Saya orang Prancis dan tentu sangat senang jika Quartararo mampu mempertahankan gelar,” tutur juara dunia Moto2 2015 dan 2016 yang finis di posisi keempat pada MotoGP Thailand tersebut.

“Saya tidak membedakan antara Bagnaia dan Quartararo. Tetapi saya kira gelar Bagnaia untuk Ducati bakal menjadi semacam keajaiban. Saya sendiri dalam situasi agak sulit. Jika memiliki kesempatan untuk menang, saya pasti akan berusaha keras (untuk menang).

“Saya kira, Prancis tidak memiliki alasan untuk marah kepada saya. Saya tahu apa yang saya lakukan dan memiliki alasan untuk itu.”

Johann Zarco saat ini berada di peringkat ketujuh dengan 151 poin. Secara matematis, meskipun berat, ia masih memiliki peluang untuk merebut gelar mengingat masih ada maksimal 75 poin dari tiga balapan terakhir sementara gapnya dengan Quartararo di puncak adalah 68 poin.

Baca Juga:

Zarco pun mengomentari untuk menjawab pertanyaan, mengapa Jack Miller yang notabene pembalap Ducati Lenovo Team tidak membantu Bagnaia yang notabene rekan setimnya.

“Miller memiliki peluang menang lebih besar daripada saya (di Thailand) dan ia juga tengah berusaha keras mendekati posisi atas di klasemen,” tutur Johann Zarco.

“Yang Ducati katakan adalah, untuk sebuah kemenangan, Anda tidak bisa menghentikan seorang pembalap. Tetapi untuk posisi lain, kami harus menjadi pembalap yang berpikir untuk tim.

“Saya juga ingin menang. Tetapi sebuah podium atau kurang dari itu, tidak terlalu banyak berbeda bagi saya. Posisi saya di klasemen yang seperti itu. Karenanya, saya senang dengan hasil ini,” kata Zarco yang belum pernah memenangi lomba MotoGP sejak debut pada 2017.

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Andai Balapan dengan Suzuki, Petrucci Takkan Tinggalkan MotoGP
Artikel berikutnya Stefan Bradl Indikasikan Marc Marquez Bisa Raih Podium Tahun Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia