Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ducati Tidak Berhak Beri Perintah Enea Bastianini

Mantan pembalap Ducati Loris Capirossi mengungkapkan persaingan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini bisa menentukan hasil akhir di Kejuaraan Dunia MotoGP musim ini.

Enea Bastianini, Gresini Racing, Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dilema sedang melanda Ducati dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022. Mereka dipusingkan antara menerapkan team order atau tidak.

Semua berawal dari comeback fantastis yang dilakukan pembalap tim pabrikan Francesc Bagnaia (Ducati Lenovo) dalam lima balapan terakhir. Ditambah mencuatnya pemakai Ducati Desmosedici GP lainnya Enea Bastianini (Gresini Racing).

Menjelang GP Jepang, akhir pekan ini (23-25/9/2022), Bagnaia berada di peringkat kedua klasemen dan hanya tertinggal 10 poin dari juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Bastianini terpaut 48 poin dari El Diablo di peringkat keempat.

Kendati keduanya belum bisa tenang karena di antara mereka masih ada Aleix Espargaro (Aprilia Racing), dengan maksimal 125 poin yang bisa direbut di lima balapan terakhir, Ducati tentu memiliki dua pembalap yang berpeluang besar merebut gelar.

Bagnaia dan Bastianini – yang akan menjadi rekan di tim pabrikan Ducati musim depan – menjadi protagonis pada dua balapan terakhir dengan masing-masing menempati P1 dan P2 balapan di Misano dan Aragon.  

Melihat posisi klasemen dan gap dengan rival, Bagnaia jelas lebih pantas didukung untuk merebut gelar. Ditambah, Ducati kali terakhir (dan baru satu-satunya) merebut gelar juara dunia MotoGP pada 2007 lewat Casey Stoner.

Pun begitu, Ducati belum secara terbuka mengumumkan team order untuk kedua sesama pembalap asal Italia tersebut. Bastianini juga mengaku belum pernah menerima perintah dari Ducati soal ini. Di sisi lain, Bagnaia sudah menegaskan ingin menang dengan usahanya sendiri.

Baca Juga:

“Saat ini masih ada lima balapan lagi. Jadi, masih ada 125 poin yang bisa diperebutkan,” ujar Loris Capirossi, mantan pembalap Ducati, seperti dikutip media Spanyol, AS.

“Secara matematis, Bastianini masih berpeluang menjadi juara. Dan, saya kira Ducati tidak boleh memintanya untuk membantu Bagnaia saat ini.

“Memang, ia tidak seharusnya mengganggu Bagnaia. Tetapi, Bastianini juga pembalap sehingga Ducati juga tidak pantas untuk memintanya melambat.”

Capirossi juga menyadari bila persaingan terbuka keduanya berisiko insiden, yang berujung pada kegagalan merebut gelar juara dunia yang sudah dirancang sejak tahun lalu.

“Jika Bagnaia nanti akhirnya kalah dalam perburuan gelar hanya karena tertinggal lima poin? Anda seharusnya juga harus membayangkan kemungkinan lain karena banyak hal terjadi di balap motor,” ucap Capirossi.

“Misal Bagnaia bermasalah dan tidak bisa turun di dua balapan ke depan. Mungkin Bastianini juga kehilangan lima poin dalam perburuan gelar.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pecco Bagnaia Jelaskan Kenapa MotoGP Minim Rivalitas
Artikel berikutnya Amankan Front Row Perdana, Brad Binder Enggan Terlena

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia