Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gap Ducati GP21 dengan Motor Produk Massal

Acara bertajuk Ducati Team Building, tengah pekan lalu, dimanfaatkan untuk menguji motor MotoGP terbaru Ducati dan perbandingan waktu lap dengan varian produksi massal.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Ducati Corse

Seluruh enam pembalap Ducati di MotoGP hadir dalam acara di Sirkuit Jerez – Angel Nieto, Andalusia, Spanyol, pada Rabu dan Kamis (10-11/2/2021) lalu. Tetapi, mereka tidak boleh menguji motor terbaru Ducati untuk Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, Desmosedici GP21.

Duet skuad pabrikan Jack Miller dan Francesco Bagnaia (Ducati Team), Johann Zarco dan Jorge Martin (Pramac Racing), serta dua rookie Luca Marini dan Enea Bastianini (Avintia Esponsorama), silih berganti mencoba motor produksi massal, Ducati Panigale V4 S.

Sesuai regulasi MotoGP, sebelum tes resmi pada awal Maret nanti, hanya pembalap penguji yang boleh menjajal motor baru. Alhasil, hanya test rider Ducati, Michele Pirro, yang boleh menggeber Ducati Desmosedici GP21 di Jerez saat itu.

Cuaca yang kurang mendukung membuat para pembalap baru bisa memaksimalkan performa motor pada Kamis menjelang sore. Luca Marini melahap 60-70 lap lintasan Jerez sepanjang 4,422 km tersebut. Ia menyebut performa Panigale luar biasa.

CEO Ducati Claudio Domenicali kemudian mengungkapkan waktu lap terbaik yang mampu dibuat Desmosedici GP21 dan Panigale V4 S. Sebagai catatan, kedua motor sama-sama menggunakan ban slick alias botak.

 

“Waktu lap terbaik Panigale adalah 1 menit 43,3 detik sementara GP21 menembus 1 menit 41,1 detik,” ucap Domenicali lewat Twitter.

“Hanya dua detik lebih sedikit (tepatnya 2,2 detik) gap antara motor tercepat di dunia dengan sepeda motor yang bisa Anda beli di dealer lokal Ducati. Sungguh impresif.”

Domenicali boleh saja mengatakan perbedaan Desmosedici GP21 dengan Panigale V4 S hanya sedikit. Faktanya, bila melihat spesifikasi perbedaan kedua motor jelas signifikan.

Desmosedici GP21 bermesin 1.000 cc dengan tenaga lebih dari 250 daya kuda (dk atau hp). Dengan berat kosong hanya 157 kg, rasio power to weight calon tunggangan Jack Miller dan Francesco Bagnaia itu mencapai 1,59.

Baca Juga:

Kapasitas mesin Panigale V4 S memang sedikit lebih besar, yakni 1.103 cc. Tetapi, dengan tenaga “hanya” 214 hp dan berat kosong mencapai 174 kg, rasio power to weight motor yang di Indonesia dilepas lebih dari Rp1 miliar tersebut itu cuma 1,22.

Ducati juga masih memiliki varian tertinggi dari Panigale V4, yakni V4 R. Motor inilah yang mewakili pabrikan asal Italia tersebut di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) sejak musim 2019.

Untuk versi standar, V4 R mampu menyemburkan tenaga maksimal 221 hp. Dengan berat kosong 172 kg, perbandingan power to weight motor yang di Indonesia dibanderol lebih dari Rp2 miliar itu mencapai 1,28.

Jika sudah memakai racing kit, tenaga maksimal V4 R mencapai 234 dan beratnya bisa dipangkas menjadi 165,5 kg. Dengan begitu, rasio power to weight yang dihasilkan mencapai 1,41.       

  

 

   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadi Rekan Setim Vinales, Quartararo Harap seperti Rossi-Lorenzo
Artikel berikutnya Ayah Rossi Percaya Putranya Masih Mampu Menang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia