Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Karakter Marc Marquez Kurang Cocok dengan Filosofi Ducati

CEO Ducati, Claudio Domenicali, pada akhir pekan lalu di Misano turut menepis rumor bahwa mereka akan merekrut Marc Marquez. Ada hal prinsipil yang tidak bisa membuat kedua pihak klop.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ducati sedang mengalami momen terbaik dalam sejarahnya. Di tingkat pabrikan, mereka memecahkan rekor penjualan dan menembus pasar baru. Sedangkan, di level olahraga, mengawinkan titel MotoGP dan WSBK tahun lalu belum pernah mereka raih.

Francesco Bagnaia dan Alvaro Bautista diharapkan dapat mempertahankan gelar musim ini. Kans sangat besar untuk pembalap Spanyol itu karena ia memborong 14 kemenangan, kecuali Superpole Race WSBK Indonesia.

Sementara, Pecco masih belum aman karena ada ancaman dari Marco Bezzecchi, sesama penunggang Ducati Desmosedici.

Prestasi itu tentu saja membuat pabrikan Borgo Panigale gembira. "Ini benar-benar saat yang tepat, perusahaan dibuat dari siklus, baik dari sisi komersial maupun olahraga. Kami belum pernah memenangi MotoGP dan Superbike di tahun yang sama, dan musim ini kami memulainya dengan baik," kata Domenicali kepada Sky Sport Italia.

Baca Juga:

Meskipun memenangi gelar musim lalu dan memimpin kelas utama tahun ini, ia tidak ragu mengakui bahwa "mungkin kami belum mengumpulkan semua yang kami bisa, tetapi Pecco memimpin Kejuaraan Dunia, Marco Bezzecchi berada di satu titik. Kami tiba di Mugello dengan kartu yang bagus untuk dinikmati.”

Ia meninggalkan sedikit keraguan apakah kepuasan di kantor Bologna sama mutlaknya dengan di garasi.

Belakangan berhembus rumor bahwa Ducati tertarik untuk merekrut Marc Marquez. Pernyataan Jorge Lorenzo makin menguatkan keyakinan publik bahwa manuver bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

Namun di mata Domenicali, itu hanya sebuah hipotesis yang tidak sesuai dengan filosofinya.

"Saya pikir itu bukan hal yang tepat untuk kami, kami memiliki sekelompok pembalap yang luar biasa," ia mengungkapkan.

Claudio Domenicali, CEO Ducati, berkumpul dengan Alvaro Bautista di podium WSBK Misano

Claudio Domenicali, CEO Ducati, berkumpul dengan Alvaro Bautista di podium WSBK Misano

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Pecco adalah talenta luar biasa, yang diremehkan. Dia masih membuat beberapa kesalahan, tetapi jika dia tidak melakukannya, kami akan berada di sini mengeluh bahwa kejuaraan ini monoton," Domenicali mengingat kembali kesalahan Pecco, baik di Austin maupun Le Mans. "Mungkin ini adalah strategi untuk menjaga agar pertunjukan tetap berjalan.

"Kami tidak hanya memiliki Bagnaia, tapi juga Enea Bastianini, Jorge Martín dan anak muda lainnya untuk dikembangkan. Marc memiliki talenta yang luar biasa, ia tidak perlu membuktikan apapun, ia melakukannya dengan sangat baik.

“Tapi, Ducati mendapatkan kekuatannya dari kerja sama dengan para pembalapnya, dengan semangat kekeluargaan. Hasilnya membuktikan bahwa kami benar dan kami akan terus seperti ini.”

Sebuah pesan yang sangat sesuai dengan ucapan Gigi Dall'Igna, general manager Ducati, dan direktur olahraga Paolo Ciabatti. Pada Februari, ketika rumor pertama tentang kemungkinan ketertarikan pada Marquez mulai muncul, ia meyakinkan Motorsport.com bahwa "waktu bagi Marquez untuk menandatangani kontrak dengan Ducati telah berlalu".

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Giacomo Agostini, Tak Sabar Debut hingga Pensiun Memilukan
Artikel berikutnya Uccio Salucci, Bayangan Valentino Rossi yang Kini Pimpin VR46 Racing

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia