KTM Dapat Banyak Pelajaran di Qatar
Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, mengatakan timnya mendapat banyak pelajaran dan memahami batasan RC16 setelah melakoni dua balapan di Qatar.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
KTM menjadi salah satu tim yang kesulitan tampil cepat di Sirkuit Internasional Losail, Qatar. Meski gagal meraih hasil positif di balapan pertama, pada seri kedua, rider mereka menunjukkan kemajuan.
Setelah dua balapan awal MotoGP 2021, KTM berada di posisi keenam dalam klasemen sementara konstruktor dengan berjarak lima poin dari Aprilia.
Kesulitan yang dialami KTM membuat mereka mempelajari banyak hal, termasuk memahami batasan motor RC16. Diharapkan pengalaman tersebut dapat meningkatkan performa para pembalap mereka di race berikutnya.
“Dua balapan di Qatar telah menunjukkan batasan kami. Itu sebabnya, tujuan utama kami di balapan berikutnya adalah meningkatkan kinerja dua tim yang kami miliki saat ini dan fokus pada empat pembalap,” kata Beirer seperti dilansir Speedweek.
Sekarang, ada isu yang berkembang bahwa KTM ingin memiliki tiga tim mulai 2022, dengan menggaet VR46 Team. Namun, Pit Beirer menegaskan tak ingin memikirkan tentang hal tersebut dan ingin fokus membenahi performa RC16.
“Di MotoGP, banyak hal bisa berubah dengan cepat. Kami tidak mengesampingkan apa pun saat ini. Tapi, itu sama sekali tak masuk dalam rencana kami dan bukan prioritas,” ujar Beirer.
“Kami telah bekerja sama dengan Tech3 sebagai tim satelit. Kami terus bekerja untuk membuat basis yang lebih kuat.
“Kami memang tidak bisa berbuat banyak di Qatar. Itu sebabnya saat ini kami hanya fokus untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai. Jadi, tidak masuk akal jika kami mengambil tugas baru.”
Tahun lalu, di Portugal, CEO KTM, Stefan Pierer, mengatakan kepada pemilik Tech3, Herve Poncharal, akan memberikan kontrak baru. Kabarnya kerja sama mereka akan diperpanjang selama lima tahun, mulai 2022 sampai 2026.
“Kami masih memiliki banyak waktu untuk berbicara dengan Herve. Kesepakatan itu pasti akan terjadi. Selama musim dingin, ada pembatasan besar, baik di Prancis maupun Austria. Sulit untuk bepergian. Jadi, ada hambatan dan kesalahan manusia,” kata Beirer.
“Itu sebabnya kami ingin duduk bersama dan berbicara santai di Qatar antara dua grand prix untuk membahas kontrak. Tapi, Herve berada di hotel yang berbeda. Jadi, kami tidak bisa bertemu karena aturan yang ketat.
“Tapi kami tidak panik. Kami memiliki sebuah komitmen perjanjian. Kesepakatan akan terjadi secepatnya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments