Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP MotoGP Belanda

Legenda MotoGP Sebut Faktor-faktor Penentu Juara Fabio Quartararo

Jorge Lorenzo memberikan penilaian soal persaingan musim ini dan memprediksi siapa yang berpeluang paling besar merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 sedang memasuki jeda musim panas, setelah menyelesaikan 11 balapan. Lima setengah pekan para pembalap akan menikmati liburan atau pemulihan kondisi fisik.

Pada balapan terakhir di Sirkuit Assen, Belanda, Minggu (26/6/2022) lalu, pemimpin klasemen sekaligus juara dunia bertahan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) melakukan kesalahan yang sangat jarang dilakukannya.

Akibat terjatuh, bahkan hingga dua kali, keunggulan El Diablo di puncak klasemen terkikis menjadi tinggal 21 poin atas rival terdekat, Aleix Espargaro (Aprilia Racing).

Juara dunia balap motor lima kali Jorge Lorenzo pun mengomentari persaingan perebutan gelar juara dunia. “Sangat sulit memenangi gelar juara dunia jika Anda membuat banyak kesalahan seperti Pecco (Francesco Bagnaia),” ucap Lorenzo, seperti dikutip La Gazetta dello Sport.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lorenzo, yang akhir April lalu resmi masuk daftar legenda MotoGP, juga menilai sebagian besar pembalap kelas premier musim ini tidak mampu konsisten. Hanya Aleix Espargaro dan Quartararo yang mampu melakukannya.   

“Menariknya, para pembalap yang konsisten itu sebenarnya tidak begitu cepat, atau paling tidak tak cukup cepat untuk memenangi gelar,” kata pembalap yang merebut tiga gelar juara dunia MotoGP (2010, 2012, 2015) bersama Yamaha tersebut.  

Menurut Lorenzo, Enea Bastianini (Gresini Racing) yang start sangat bagus dan tidak ada yang menduganya sama sekali. Pembalap Italia itu juga terlihat solid dan sangat perhitungan.

“Sayang, ia lantas menjadi sering terjatuh dan mulai melambat. Di sini terbukti MotoGP masih menjadi olahraga yang memerlukan mental (kuat),” ujar mantan pembalap asal Spanyol itu.

“Lalu ada Bagnaia. Saya melihat Ducati sedikit superior dibanding motor-motor lain. Tetapi ia terlalu sering kecelakaan karena tekanan berlebih. Quartararo memang membuat kesalahan di Assen tetapi Bagnaia lebih banyak membuat kesalahan.”

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Lorenzo menyebut, sangat sulit bagi pembalap untuk merebut gelar juara dunia jika sudah membuat banyak insiden atau kecelakaan. Marc Marquez berhasil melakukannya (sering kecelakaan tetapi juara) karena ia mampu memenangi sangat banyak balapan.

“Saya melihat kesalahan Quartararo tidak terlalu sering. Semuanya memang masih terbuka (termasuk gelar). Namun banyak yang tergantung dari apa yang akan dilakukan Quartararo pada paruh kedua musim nanti,” ucap juara dunia kelas 250cc (kini Moto2) 2006 dan 2007 itu.

Lorenzo menjelaskan, ada sejumlah kejutan besar pada MotoGP musim ini. Salah satu yang paling mengejutkan menurutnya adalah fabio Quartararo. Pada pramusim, pembalap asal Prancis itu terlihat kesulitan. Demikian pula pembalap Yamaha lainnya.

“Tetapi saat musim berjalan, Quartararo mampu jauh lebih baik. Apa yang dialaminya di Yamaha saat ini mengingatkan saya dengan situasi yang di Ducati ketika hanya Casey Stoner yang mampu mengendalikan Desmosedici GP, atau Marquez di Honda,” katanya.

Kejutan lain, menurut Lorenzo, adalah dari sisi motor, Aprilia. Massimo Rivola (CEO Aprilia Racing) datang dengan rencana sangat ambisius. Tetapi tidak ada yang menyangka itu bisa terjadi secepat ini.

“Faktor Aleix Espargaro memang tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan Aprilia sejauh ini. Ia sangat matang dari semua aspek: fisik, mental, teknik berkendara. Mengendarai motor MotoGP saat ini membutuhkan butuh banyak faktor dan ia saat ini dalam momen terbaik,” kata Lorenzo.

Baca Juga:

Soal akankah Espargaro bakal mampu memenangi gelar, itu akan tergantung banyak faktor. Tidak hanya dari hasil-hasil lombanya sendiri tetapi juga torehan Quartararo di sisa sembilan balapan musim ini.

“Jika Quartararo tidak membuat kesalahan, hampir mustahil bagi Espargaro dan Bagnaia mengalahkannya. Tetapi jika ia kembali mengulang kesalahan seperti di Assen dan berlanjut, Espargaro dan Bagnaia masih berpeluang,” tutur Lorenzo.

“Lihat saja dulu di Silverstone (GP Inggris, 7 Agustus nanti) bakal seperti apa, saat Quartararo harus menjalani long lap penalty. Bagnaia dan Espargaro akan sangat kuat di sana dan Quartararo bakal kehilangan beberapa detik yang berharga.

“Quartararo memang membuka sedikit persaingan, dengan kesalahannya di Assen. Itu juga membuktikan ia tetaplah manusia biasa.

“Saya berharap ia tidak lagi membuat kesalahan. Dibanding Espargaro dan Bagnaia, ia saat ini sudah juara. Quartararo sedikit diuntungkan dan akan merasakan kegugupan lebih sedikit dibanding para rivalnya.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Max Biaggi Ingatkan Aleix Espargaro untuk Kurangi Kesalahan
Artikel berikutnya Di Giannantonio Beri Peringatan kepada Alex Marquez

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia