Lewati masa sulit, Yamaha siap bangkit

2015 Menjadi salah satu tahun terbaik Yamaha. Mereka mendominasi jalannya musim, serta menempatkan kedua pembalapnya, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi memperebutkan gelar pembalap.

Perlahan namun pasti, prestasi skuat garpu tala mulai meredup. Lorenzo meninggalkan Yamaha akhir 2016, posisinya digantikan Maverick Vinales.

Yamaha memasuki masa-masa sulit setelah Rossi berjaya di Assen 2017. Puncaknya saat tim menjalani 25 balapan tanpa kemenangan, yang berakhir saat Vinales melintasi garis finis pertama di Australia beberapa waktu lalu.

Sebagai salah satu pabrikan tersukses dalam sejarah Grand Prix, pencapaian 25 balapan tanpa menang bukanlah hal bagus bagi Yamaha. Pun demikian, Lin Jarvis yakin timnya mampu bangkit dengan semangat pantang menyerah yang dimiliki.

 “Saya pikir (semangat) pantang menyerah itu penting. Cukup sulit saat Anda menjalani musim, Anda mengalami periode panjang tanpa kemenangan,” terang Managing Director asal Inggris itu.

“Kami terbiasa menang di masa lalu, kami ada di kejuaraan ini untuk tampil dengan level maksimal dan menang. Saya rasa, setelah mewati periode itu, itu memperbarui kepercayaan diri kami.

“Saya pikir semangat pembalap kami sangat penting untuk ini. Kami beruntung kedua pembalap kami, saya telah melihatnya pagi ini, siap memulai musim, kami menatap ke depan sekarang.

“Semoga, pengalaman sulit masa lalu bisa kita manfaatkan sebagai keuntungan jelang musim baru. Jika kami bisa memulai tes Sepang dengan baik, saya rasa kami memiliki musim yang sangat baik,” tutupnya.

10