Jack Miller: Tak Ada Trek Menguntungkan, Semua Tergantung Pembalap
Pembalap Ducati Lenovo Team Jack Miller merasa sudah tidak relevan lagi menganggap trek-trek tertentu lebih menguntungkan bagi satu pabrikan. Kini, semuanya tergantung kepada performa para pembalap di lintasan.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dalam putaran penutup sebelum jeda musim panas MotoGP 2022, Grand Prix Belanda, di TT Circuit Assen akhir pekan lalu, Jack Miller harus mengakui keunggulan dua rivalnya di lap terakhir.
Miller harus puas finis di urutan keenam setelah bintang Aprilia Racing Aleix Espargaro dan juga rider Red Bull KTM Factory Racing Brad Binder berhasil menyalipnya di chicane terakhir Assen.
Namun, hasil kuat dari The Thriller, julukan Miller, sebenarnya diharapkan datang di Mugello (GP Italia) dan Barcelona (GP Catalunya), sirkuit yang sesuai dengan karakter Ducati Desmosedici, yang unggul dalam top speed.
Sayangnya, di kedua trek tersebut Jack Miller bahkan gagal menembus 10 besar. Ia masing-masing finis di urutan ke-15 dan P14. Sang rider memiliki penjelasan sederhana soal itu. Ia lebih fokus ke pembalap alih-alih motor.
“Saya pikir tentang ‘Trek Ducati’ adalah masalah di masa lalu. Jika Anda melihat ke belakang, Mugello dan Barcelona tidak pernah menjadi sirkuit terbaik saya,” kata Miller dilansir dari Speedweek.
“Sachsenring (GP Jerman), di sisi lain, selalu menjadi salah satu trek favorit saya. Assen juga berada dalam daftar itu,” tambah The Thriller, yang membukukan hasil cukup bagus di kedua sirkuit tersebut.
Jack Miller kehilangan kans mencetak podium di Assen, tetapi di Sachsenring mampu melewati garis finis di urutan ketiga, tepat di belakang pengguna Desmosedici GP22 lainnya, Johann Zarco (Pramac Racing).
“Dengan Ducati, kami selalu memiliki banyak masalah di Sachsenring di masa lalu. Itu telah berubah tahun ini. Sekarang tergantung apakah pembalap bisa mengatasi semua hal di trek, jika mampu maka di mungkin bisa meraih hasil maksimal,” tutur Miller.
Jack Miller, Ducati Team
Foto oleh: Dorna
Lantas, apakah pria asal Australia tersebut juga bergantung pada sumber-sumber dari luar untuk dapat meningkatkan kinerjanya di lintasan? The Thriller mengaku tak punya orang yang mengawasinya di trek.
“Pada akhirnya kami adalah tim pabrikan (Ducati) dan saya adalah pembalap skuad utama, biasanya kami tidak bergantung pada info dari orang lain,” pembalap 27 tahun tersebut mengungkapkan.
“Kami juga tidak memakai analisis video, meski akan sangat berguna untuk melihat detail dan kemudian meningkatkannya. Setiap tip kecil, sudah membawa kami melangkah lebih jauh,” ucapnya.
Setelah paruh pertama MotoGP 2022 bergulir, Miller menempati peringkat ketujuh dalam klasemen sementara dengan raihan 91 poin. Ia berjarak 14 poin dari posisi lima besar. Dalam 11 race, ia tiga kali menyabet podium.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments