Motivasi dari Miller Bikin Bagnaia Pede di MotoGP Thailand
Francesco Bagnaia melontarkan pandangannya terkait Johann Zarco yang tak kunjung menyalipnya di MotoGP Thailand, Minggu (2/10/2022). Akibat hal itu, Ducati dituding melakukan team order.
Ducati memang gagal memenangi balapan di Sirkuit Buriram yang sangat basah. Namun, mereka menempatkan dua pembalapnya di podium, di bawah Miguel Oliveira.
Tentu saja, hasil itu sangat memuaskan jika mengingat sepanjang latihan bebas hingga kualifikasi, mereka melintasi trek kering. Bagnaia yang menghuni peringkat ketiga mengutarakan pendapatnya.
“Kami memiliki semua dengan sempurna. Saya menjalani pemanasan terbaik dalam hidup…dan ketika saya lihat turun hujan, saya pun gugup,” ujarnya.
“Kemudian, Jack menghampiri saya dan mengatakan bahwa saya perlu lebih percaya diri.”
Wajar jika anak didik Valentino Rossi gelisah ketika melihat cuaca buruk. Performanya kurang meyakinkan saat berhadapan dengan hujan lebat di Asia.
Ia finis P15 di MotoGP Indonesia dan gagal menuntaskan lomba di Sirkuit Motegi, Jepang.
“Saya tahu potensi saya bisa lebih baik daripada di Mandalika atau Jepang. Mungkin tidak akan naik podium, tapi bisa sampai ke lima teratas,” tuturnya.
“Saya tahu jika Oliveira, Miller dan Zarco akan berada di depan karena mereka yang tercepat dalam kondisi ini. Saya ingin terus dekat dengan mereka. Saya kira kemarahan di Jepang sangat membantu melesat dengan mereka.
“Itu sulit karena kami tidak kami tidak melaju dalam kondisi ini. Sulut memprediksi tekanan ban. Hari ini, itu lebih dari pertanyaan tentang tidak ada pengalaman dalam kondisi basah di sirkuit ini.”
Bagnaia mesti berduel dengan Marc Marquez yang di atas kertas juga jago menaklukkan lintasan basah.
“Saya melihat bahwa saya harus bertarung dengan Marc Marquez dalam waktu satu detik dan dia makin dekat dengan kami. Ketika dia mencoba menyalip saya, saya sadar kehilangan waktu dalam pengereman dan terus mencoba meningkatkannya,” ia menjelaskan.
Pecco mencoba menerka alasan Zarco tidak mendahuluinya pada lap pertama, meski peluang sangat terbuka.
“Saya kira itu alasan satu-satunya Zarco tidak mencoba menyalip saya. Dia mengerem sangat baik dan tidak bisa menutup pintu dengan lebih baik, lalu itu terlalu berisiko saat mencoba menyalip. Setelah itu, saya berterima kasih kepada mereka karena tidak mengambil risiko tersebut,” ujarnya.
Sekarang, pembalap nomor 63 itu hanya tinggal dua poin dari Fabio Quartararo, yang pulang dengan tangan hampa karena finis P17. Gap yang sangat kecil menjadikan tiga balapan sisa kian berat.
“Sekarang semua akan meningkat. Saya akan harus sangat cerdas dalam tiga balapan terakhir, karena saya kira kami punya banyak potensi. Saya tidak bisa mengulangi kesalahan di Jepang atau paruh pertama musim ini,” ia mengungkapkan.
“Kami tahu akan dingin di Australia, dan kami harus beradaptasi tapi saya kira kami akan kompetitif.”
Francesco Bagnaia, Ducati Team MotoGP
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.