Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Nadia Padovani, Wanita Pencetak Sejarah di MotoGP nan ‘Misterius’

Sejarah dicatatkan Gresini Racing Team pada balapan pertama kelas MotoGP di Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022, saat Enea Bastianini memenangi GP Qatar.

Podium: Race winner Enea Bastianini, Gresini Racing MotoGP, Nadia Padovani, Team principal Gresini Racing

Foto oleh: MotoGP

Pada Grand Prix Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Minggu (6/3/2022) lalu, Enea Bastianini dari Gresini Racing Team untuk kali pertama berhasil memenangi balapan kelas MotoGP yang baru memasuki tahun kedua.

Torehan itu juga menakjubkan bagi Gresini Racing karena untuk kali pertama pula seorang wanita – dalam hal ini Nadia Padovani – berhasil memenangi lomba kelas tertinggi di Kejuaraan Dunia Balap Motor sebagai pemilik dan prinsipal tim.

Bagi Gresini Racing, GP Qatar 2022 menjadi kemenangan pertama di kelas MotoGP sejak Toni Elias melakukannya di GP Portugal 2006. Itu juga menjadi podium utama mereka yang ke-15 sejak turun di kelas tertinggi pada 1997 (masih 500cc) dan dilanjutkan MotoGP mulai 2002.

Padovani adalah istri mendiang Fausto Gresini yang tak lain pendiri, pemilik, dan prinsipal tim tersebut. Fausto Gresini meninggal dunia pada 23 Februari 2021 lalu karena penyakit komplikasi yang dipicu Covid-19. Sejak saat itu, Padovani menggantikan peran Fausto Gresini.

Enea Bastianini, Fabio Di Giannantonio, Gresini Racing bersama pemilik dan prinsipal tim Nadia Padovani.

Enea Bastianini, Fabio Di Giannantonio, Gresini Racing bersama pemilik dan prinsipal tim Nadia Padovani.

Foto oleh: Gresini Racing

“Saya harus berpikir bila Fausto memiliki dua keluarga, kami sendiri dan tim balap ini. Keduanya harus mampu terus berjalan sesuai rencana-rencananya,” kata Padovani saat resmi mengambil alih peran mendiang suaminya di Gresini Racing.  

“Memiliki tim independen di kelas premier sekaliber MotoGP jelas sesuatu yang sangat berat sekaligus menantang, dengan tim yang harus dibuat dari nol. Tetapi saya tahu, setiap orang di perusahaan ini selalu memberikan 110 persen untuk mewujudkan mimpi Fausto.

“Secara pribadi, saya melihat ini semua sebagai sebuah misi, tantangan, yang akan kami hadapi. Kami bersyukur karena sangat yakin kekuatan Fausto masih ada dan terus mengikuti kami dari atas.”

Saat awal-awal menggantikan posisi suaminya, mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah Nadia Padovani mampu menjalankan Tim Gresini Racing. Ditambah, ia bisa dibilang tidak memiliki pengalaman menangani tim balap.

Namun, keraguan tersebut perlahan mulai hilang menyusul hasil impresif Enea Bastianini di GP Qatar 2022. Memang, balapan di Lusail itu masih terbilang dini untuk mengetahui secara pasti kapasitas Nadia Padovani dalam memimpin Gresini Racing di MotoGP.

Enea Bastianini, Gresini Racing, menggeber Ducati Desmosedici GP21 saat berlomba MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Minggu (6/3/2022).

Enea Bastianini, Gresini Racing, menggeber Ducati Desmosedici GP21 saat berlomba MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Minggu (6/3/2022).

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dari pengakuan Bastianini seusai selebrasi di podium GP Qatar, sejatinya bisa diprediksi sekaligus menjadi indikator awal seperti apa kemampuan Nadia Padovani memimpin Gresini Racing.

Bastianini yang memeluk Nadia Padovani di podium mengatakan: “Saya melihat tatapan kedua mata Nadia, dan baru menyadari tatapan itu sama dengan milik Fausto. Saya melihat motivasi Fausto ada dalam dirinya. Saya juga melihat mata seluruh anggota tim dan semuanya tampak berbinar.”

Sejumlah pihak mengungkapkan bila kekuatan mental Nadia Padovani tidak bisa diremehkan. Jika tidak memiliki mental kuat dan kemampuan, tidak mungkin Nadia Padovani sangat percaya dan yakin dengan proyek-proyek dan program balap yang diwariskan mendiang suaminya.

Menariknya, tidak banyak yang bisa diketahui dari sosok Nadia Padovani, bahkan sampai dirinya mencatatkan torehan sensasional – menjadi pemilik dan prinsipal tim wanita pertama yang memenangi sebuah balapan MotoGP – di GP Qatar lalu.

Sangat sulit mencari latar belakang Nadia Padovani. Publik hanya mengetahui bila dirinya adalah janda dari Fausto Gresini yang melanjutkan proyek Tim Gresini Racing.

Hingga kini tidak ada yang tahu tanggal dan di mana Nadia Padovani dilahirkan. Praktis, usianya tidak diketahui. Demikian pula soal latar belakang keluarga, baik orangtua maupun saudara-saudarnya. Bahkan, tidak ada yang tahu ia warga negara mana.

Sejumlah sumber menyebut Nadia Padovani sempat menjadi mahasiswa tetapi juga tidak diketahui di universitas atau college mana ia belajar, serta lulus atau tidaknya.

Publik hanya tahu bila Nadia Padovani menikah dengan Fausto Gresini – mantan pembalap asal Italia yang juga juara dunia kelas 125cc (kini Moto3) 1985 dan 1987 – pada 2001.

Nadia Padovani, pemilik dan prinsipal tim Gresini Racing bersama kedua putranya, Lorenzo dan Luca.

Nadia Padovani, pemilik dan prinsipal tim Gresini Racing bersama kedua putranya, Lorenzo dan Luca.

Foto oleh: Gresini Racing

Dari pernikahannya dengan Fausto Gresini, Nadia Padovani dikaruniai empat anak, yakni Lorenzo, Luca, Alice, dan Agnese.

Setelah Fausto Gresini wafat, Nadia Padovani langsung mengubah struktur manajemen Gresini Racing Team. Dua putranya ikut berperan di posisi kunci. Lorenzo bertugas menangani seluruh hal yang berbau administrasi sedangkan Luca memimpin divisi balap.

Harta peninggalan Fausto Gresini untuk keluarganya juga terbilang tidak banyak untuk ukuran pemilik tim balap di MotoGP. Kekayaan bersih Fausto Gresini saat wafat ditaksir 1,5 juta dolar AS (sekira Rp21,6 miliar dengan kurs saat ini).

Terlepas dari sedikitnya informasi tentang latar belakang Nadia Padovani, publik sudah melihat hasil nyata kerja kerasnya sejauh ini pada GP Qatar lalu.

Dari situ bisa dilihat bila Gresini Racing di bawah Nadia Padovani siap menjadi pemain kunci dalam persaingan perburuan kemenangan pada setiap balapan di MotoGP 2022.

Baca Juga:

  

 

 

 

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Saking Frustrasinya, Francesco Bagnaia Enggan Sentuh Ducati
Artikel berikutnya Maverick Vinales Keluhkan Pengembangan Motornya Jalan di Tempat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia