Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Eks Rider GP 500cc Simon Crafar Kagumi Layout Mandalika

Mantan pembalap Grand Prix 500cc dan Pit Lane Reporter MotoGP, Simon Crafar, memberikan kesan pertamanya tentang Sirkuit Mandalika. Seperti apa?

Mandalika track detail

Foto oleh: Alex Farinelli / Pramac Racing

Sebelum lintasan digunakan para pembalap kelas premier untuk sesi uji coba resmi musim 2022, Crafar berkesempatan lebih dulu menjajal trek Mandalika dengan mengendarai mobil.

Ada sejumlah catatan dari hasil pengamatannya. Pertama, hanya ada dua titik pengereman keras, yakni Tikungan 1 dan Tikungan 10.

Sirkuit Mandalika memiliki karakter sangat mengalir mengalir, tetapi bukan trek tenaga kuda. “Meski horsepower selalu membantu, tentu saja,” kata Crafar mengutip MotoGP.com.

Lintasan sepanjang 4,3 km itu menawarkan empat atau lima tikungan sangat cepat saat masuk ke tikungan.

“Ada banyak tikungan yang memaksa pembalap untuk mengerem keras pada sudut kemiringan yang besar, atau membuka gas dengan keras pada sudut kemiringan yang besar,” ucapnya.

Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia

Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia

Foto oleh: Alex Farinelli / Pramac Racing

“Hal ini dapat mengakibatkan beberapa tabrakan front-end dan pasti akan menghasilkan beberapa drift on-throttle yang spektakuler.”

Dari segi keselamatan, Sirkuit Mandalika memiliki run off area dan gravel trap yang besar. Crafar menganggapnya positif, karena itu berarti trek aman.

“Ada beberapa perubahan arah yang sangat cepat, yang menurut saya fantastis. Ini seperti chicane Ascari di Monza atau (layout) lama Hockenheim! Tim harus bekerja pada motor untuk menaklukkan sektor itu,” tuturnya.

 

Baca Juga:

Seusai memutari lintasan, Crafar mengungkapkan bahwa Mandalika meningatkan dirinya akan sejumlah karakteristik yang khas dari beberapa sirkuit balap di dunia.

“Start/finis sampai setelah Tikungan 6 seperti Misano. Kemudian, setelah Tikungan 6 sampai Tikungan 10 seperti chicane di Hockenheim lama atau Ascari di Monza,” ujar pria asal Selandia Baru itu.

“Dari tepat setelah Tikungan 10 hingga setelah Tikungan 14 seperti Sepang, dan kemudian bagian terakhir benar-benar mengingatkan saya pada bagian terakhir dari Termas de Rio Hondo di Argentina.

“Kesan pertama saya tentang trek ini adalah mega!”

Pernyataan serupa pernah dilontarkan oleh enam kali juara World Superbike (WSBK), Jonathan Rea. Musim lalu, Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah putaran final kejuaraan dunia balap motor produksi massal.

Saat itu, ada tiga sirkuit yang mengingatkan sang pembalap Kawasaki akan layout Pertamina Mandalika International Street Circuit.

“Tikungan terakhir seperti Termas de Rio Hondo. Tikungan 1, saya merasa hampir seperti Donington Park. Tikungan 3 versi lambat seperti Misano,” kata pria asal Irlandia Utara itu.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aprilia Masih Perlu Membedah Karakter Maverick Vinales
Artikel berikutnya Jack Miller Lebih Suka Diremehkan daripada Jadi Favorit

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia