Tersisih dari WSBK, Isaac Vinales Mungkin Kembali ke Tim Keluarganya

Sepupu pembalap MotoGP, Maverick Vinales, itu melakoni debut di World Superbike (WSBK) 2021 bersama Orelac Racing VerdNatura. Di atas Kawasaki Ninja ZX-10RR, ia bertengger di peringkat ke-17 klasemen.

Finis terbaiknya Race 2 WSBK Indonesia yakni P9. Awalnya, tim menunjukkan gelagat maklum dengan pencapaian sang rookie. Mereka bahkan berniat memperpanjang kontrak setahun lagi.

Negosiasi terus dilakukan kedua pihak. Namu, tidak ada kesepakatan tercapai. Bak tersambar petir, Vinales mendengar kalau Orelac bakal mengandalkan pembalap WSSP 300, Oliver Konig.

Remaja 19 tahun itu mencatat rekor sebagai pembalap pertama yang langsung melompat dari WSSP 300 ke WSBK, tanpa berlaga di World Supersport.

Hadirnya Konig menjadikan Vinales sebagai pembalap tak bertuan. Seperti mencari jarum dalam jerami, Vinales mesti menemukan tim WSBK yang mau menampungnya. Sebagai informasi, hampir semua kursi sudah terisi.

Baca Juga:

Oliver Konig Amankan Kursi Orelac Kawasaki di WSBK 2022

Kemungkinan terburuk adalah kembali ke Vinales Racing Team, yang didirikan Maverick Vinales dan ayahnya, Angel, Januari 2021. Tim tersebut menggandeng Yamaha yang menyuplai YZF-R3 untuk WSSP 300.

Pembalap utamanya adalah mendiang Dean Berta Vinales, adik Isaac. Namun, motor kedua dikendarai bergantian antara Kevin Sabalucci, Julian Giral, Twan Smits.

Ketika Vinales tewas dalam kecelakaan balapan, kursinya diambil Yeray Saiz. Performa mereka mengecewakan karena remaja 15 tahun itu menghuni peringkat ke-23 sebelum meninggal.

Belum pasti apakah Vinales Racing Team bakal pindah kategori atau bertahan di level terendah. Jika opsi kedua diambil, maka ini bakal jadi penurunan karier drastis bagi Isaac Vinales. Ia berkebalikan dengan penggantinya, Konig.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, prinsipal Orelac, Jose Calero mengungkapkan keputusannya memperbarui line-up.

“Tim kami telah menemukan sebuah platform untuk talenta muda internasional selama beberapa tahun ini. Oliver salah satu dari mereka,” tuturnya.

“Kami punya keyakinan mutlak terhadap kualitasnya, memberi hasil. Kami akan bekerja keras sehingga dia mengumpulkan pengalaman dan dia makin kuat pada setiap balapan. Dia harus buka mata lebar-lebar dan mendengar. Dia harus menikmati kompetisi.”