Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Raih Gelar Juara MotoE, Dominique Aegerter Sedikit Kecewa

Dominique Aegerter meninggalkan MotoE San Marino dengan sedikit kekecewaan. Padahal, ia sudah menggondol titel 2022.

Dominique Aegerter, Dynavolt Intact GP MotoE

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Penantian pembalap Dynavolt Intact GP itu meraih titel di ajang balap motor listrik akhirnya terjawab. Musim lalu, Aegerter jadi penantang kuat balapan tersebut. Sayangnya, ia kalah saing dengan Jordi Torres di Misano.

Tahun ini, rider Swiss tersebut tampak tangguh sejak awal musim. Mengaspal 12 kali, ia hanya keluar dari podium pada dua kesempatan, yakni P4 Race 2 MotoE Spanyol dan San Marino.

Aegerter memimpin dengan perolehan 227 poin dan unggul 34,5. Meski begitu, tebersit sedikit kekecewaan dalam benaknya karena tak mampu menang dalam putaran pamungkas.

“Saya ingin memberikan kemenangan pada tim. Saya memberikan segalanya dan bertarung untuk kemenangan. MotoE sangat sulit karena hanya tujuh atau delapan balapan,” ia menjelaskan dikutip dari Speedweek.

“Itu grup sangat ketat dari posisi 1 sampai 5. Saya tahu bahwa itu pada lap terakhir. Berdasarkan ini, saya ingin menyerang Mattia Casadei sehingga tidak ada yang menyalip saya karena saya ingin memperjuangkan kemenangan.”

Dalam upayanya, pembalap 31 tahun melakukan kesalahan di Tikungan 2. Pada akhirnya, ia harus puas finis peringkat keempat.

“Saya kemudian melakukan kesalahan pada Tikungan 2 dan harus belok untuk menghindari senggolan, yang membuat saya kehilangan kemenangan dan podium,” ujarnya.

“Tentu saja, peringkat keempat mengecewakan. Saya melakukan apa yang diperlukan untuk menang tapi pada akhirnya, Sabtu menjadi saat paling penting. Kami mandapat kemenangan untuk juara dunia. Itu adalah tujuan kami.

Baca Juga:

“Kami memiliki musim sempurna, kami menyelesaikan 12 balapan. Saya tidak pernah jatuh dan motor selalu utuh. Saya dapat menjalankan burnout, jadi mekanik punya banyak pekerjaan karena mereka harus membersihkan.

“Kami dapat 10 podium, P4 dua kali dan beberapa kali pole position. Kami dapat merayakan dengan baik malam ini.”

Setelah menuntaskan MotoE, Aegerter bisa fokus mempertahankan takhta di World Supersport (WSSP). Musim ini, ia punya kans besar untuk mengawinkan gelar juara dunia.

Sebelum tampil di Sirkuit Most, ia memborong sembilan kemenangan dan satu runner-up WSSP. Ten Kate Racing, tim yang dibelanya, ikut gembira atas sukses Aegerter di MotoE.

“Kami ingin mengucapkan selamat kepada @domiaegerter77 yang telah menjadi pemenang Kejuaraan Dunia MotoE! Dia menjalankan pekerjaan hebat musim ini dan kami tak sabar lagi gabung dengannya pekan depan untuk tujuan serupa di World Supersport,” ucapnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil MotoE San Marino: Ferrari Menangi Race 2, Aegerter Juara Dunia
Artikel berikutnya Rilis Kalender Sementara 2023, MotoE Berstatus Kejuaraan Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia