Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Mobil F1 2019 diprediksi lebih kencang dari 2018

Meski regulasi baru dibuat dengan tujuan mengurangi downforce, mobil Formula 1​ 2019 diprediksi masih bisa lebih kencang dibandingkan 2018.

Nico Hulkenberg, Renault F1 Team R.S. 19

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Musim ini, Formula 1 menerapkan perubahan regulasi aerodinamika yang awalnya diduga akan berdampak pada pengurangan downforce demi memperbesar peluang terjadinya aksi salip-menyalip.

"Kami memperkirakan dampaknya sebesar 1,5 detik per lap ketika kami pertama kali mengujinya di terowongan angin," ungkap team principal Ferrari, Mattia Binoto, dalam acara peluncuran SF90 awal bulan ini.

Namun, usai pekan pertama tes Barcelona, Nico Hulkenberg menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 17,393 detik, tidak terpaut jauh dari pencapaian terbaik tahun lalu yang dibukukan Sebastian Vettel, 1 menit 17,182 detik pada pekan terakhir tes pramusim – di mana tim biasanya sudah mulai menunjukkan performa.

Meski sejumlah orang berargumen bahwa hasil tersebut dipengaruhi cuaca dan kondisi aspal sirkuit Barcelona, tidak bisa dipungkiri tim-tim F1 telah berhasil memulihkan downforce yang hilang akibat aturan 2019.

Baca Juga:

Direktur teknis Renault, tim pemuncak pekan pertama, Nick Chester, memperkirakan mobil F1 akan lebih kencang dibandingkan 2018 begitu pekan kedua bergulir.

"Di akhir tes pramusim nanti, mobil-mobil F1 akan lebih kencang dibandikan periode yang sama tahun lalu, dan menurut saya ada kemungkinan juga mobil akan sedikit lebih kencang dibandingkan penghujung 2018," ujarnya.

"Jadi pada penghujung 2019 nanti, mobil F1 akan sangat kencang."

Sementara wakil direktur teknis Toro Rosso, Jody Eggington, berkata bahwa kemampuan para teknisi dalam memulihkan performa mobil tidak bisa dianggap remeh.

"Para teknisi F1 punya kemampuan yang sangat bagus dalam menghadapi tantangan," terangnya.

"Ketika kami pertama kali memasukkan mobil ke terowongan angin dengan regulasi baru, kami memang kehilangan banyak keseimbangan aerodinamika. Ini juga dialami tim-tim lain.

"Jadi kami secepat mungkin bekerja untuk memulihkan kembali performa itu. Dalam kasus kami, kami selalu belajar untuk menemukan kesempatan.

"Kami mengeksploitasinya, dan sejarah telah membuktikan bahwa tim punya kemampuan yang sangat bagus untuk bisa pulih dari kerugian yang besar serta menemukan kesempatan meski dengan regulasi yang diperketat. Jadi dari segi itu, ini adalah tantangan teknis yang bagus. Kita lihat bagaimana situasinya di awal musim."

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hamilton: 2019 akan menjadi tahun tersulit kami
Artikel berikutnya Gemukkan badan, Hamilton merasa lebih sehat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia