Ferrari Unggul Tenaga, Red Bull Sudah Pangkas Bobot Mobil
Menjelang putaran keenam, Grand Prix Spanyol, power unit (PU) Ferrari F1-75 diyakini yang terbaik di grid Kejuaraan Dunia Formula 1 2022.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Menjelang balapan keenam musim ini, Grand Prix Spanyol, di Circuit de Barcelona-Catalunya, akhir pekan ini (20-22/5/2022), Scuderia Ferrari masih memimpin klasemen konstruktor dan pembalap.
Ferrari kini mengoleksi 157 poin atau unggul enam angka atas Oracle Red Bull Racing di P2 dan 62 poin atas Mercedes-AMG Petronas di P3.
Charles Leclerc juga masih di puncak dengan 104 poin dan unggul 19 poin atas juara dunia Max Verstappen (Red Bull Racing) di P2. Posisi ketiga ditempati pembalap Red Bull lainnya, Sergio Perez, yang terpaut 38 poin dari Leclerc.
Seperti dikutip Auto Motor und Sport, salah satu kekuatan Ferrari F1-75 saat ini adalah setelan yang relatif mudah didapat untuk menyesuaikan dengan karakter sirkuit. Itulah mengapa mereka bisa dibilang nyaris tak pernah salah set-up sejauh ini.
Sementara, Red Bull tidak jarang butuh seharian penuh untuk mencari setelan yang tepat agar sasis RB18 bisa mudah dikemudikan dan mampu optimal di tangan Verstappen dan Perez.
Dengan set-up bagus, Ferrari selama ini mampu lebih baik untuk urusan tyre management, utamanya dalam mengatur level keausan ban. Inilah yang sukses mereka lakukan di Bahrain dan Australia.
Karena Red Bull mampu sangat cepat di trek-trek lurus, Ferrari jelas tidak bisa seenaknya mengendalikan mobil. Mereka perlu lebih cepat memanaskan ban agar mampu merebut lagi posisi terdepan.
Di Barcelona nanti, Ferrari akan tetap mengandalkan konsep ini karena mesin bertenaga mereka bisa menutupi kelemahan top speed.
Sesuai perhitungan Red Bull dan Mercedes, power unit milik Ferrari 066/7 kini 4 kilowatt (5,4 dk) di atas Red Bull RBPTH001 dan 8 kilowatt (10,8 dk) di depan Mercedes-AMG F1 M13.
Keunggulan PU Ferrari tersebut bisa bertambah karena para teknisi di Maranello, Italia, masih akan merevisi mesin yang diyakini mampu menambah tenaga dan bertahan untuk waktu yang lama.
Kedua, Ferrari masih memiliki ruang untuk pengembangan mobil untuk mengatasi problem daya tahan mobil. Jika kedua ubahan ini berhasil, bukan tidak mungkin Ferrari bakal lebih kuat pada paruh kedua musim nanti.
Dari sisi kestabilan secara umum, Ferrari bisa dibilang masih memimpin. Di sisi lain, kedua pembalap Ferrari sudah memakai PU kedua karena problem reliability. Kabarnya, mesin pertama kini akan dipakai hanya untuk sesi latihan bebas Jumat.
Di kubu Red Bull, Verstappen masih mengandalkan PU pertama. Perez juga memakai mesin pertama tetapi sudah memakai turbo dan MGU-H kedua.
Dari sisi bobot mobil, baik Ferrari maupun Red Bull tidak mampu menembus berat minimum mobil 798 kg. Menurut Red Bull, bobot Ferrari F1-75 saat ini 7 sampai 8 kg mendekati batas minimum tersebut. Itu berarti Ferrari 0,3 detik lebih cepat per lap.
Red Bull kini juga mati-matian mengurangi bobot mobil. Tampaknya, Red Bull RB18 mampu “diet” hingga 5 kg untuk GP Spanyol ini.
Meskipun begitu, Ferrari memiliki sedikit keuntungan karena soal tes di wind tunnel sampai 30 Juni. Sejak sepertiga musim 2021, Ferrari diizinkan memakai terowongan angin hingga 80% dari batas dan rangkaian tes CFD. Sementara, Red Bull hanya 75%.
Posisi tim-tim F1 pada 30 Juni nanti akan menentukan tim mana saja yang bisa memanfaatkan fasilitas 5% lebih banyak daripada skuad lainnya.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments