F1: Kimi Raikkonen Belum Tentukan Masa Depannya

Kimi Raikkonen berkesempatan untuk menjajal mobil Giulia versi GTA dan GTAm. Dalam kesempatan itu juga, pria asal Finlandia tersebut menjawab beberapa pertanyaan mengenai apa yang terjadi saat ini dan masa depannya.

Raikkonen, 41 tahun, merupakan seorang pembalap yang tidak berbicara banyak dan tak pernah mengumbar tentang rencananya.

Namun, kali ini ia berbicara banyak, terutama mengenai rekan setimnya, Antonio Giovinazzi, dan apa yang ingin dilakukannya di masa depan.

“Antonio dan saya sudah saling kenal selama bertahun-tahun. Dia merupakan pembalap ketiga atau test driver di Ferrari. Jelas kami memiliki hubungan baik,” ujar juara dunia F1 2007 itu.

“Dia sangat cepat, terutama di kualifikasi. Itu sebabnya, saya harus selalu bekerja keras untuk bisa berada di depannya! Tapi kami memiliki hubungan pertemanan yang sangat baik.”

Kimi Raikkonen mengatakan sekarang para pembalap muda sangat mudah beradaptasi saat mereka melakoni tahun pertamanya di Formula 1. Itu karena kategori yang lebih rendah sudah makin dekat dengan F1, berbeda dengan di masa lalu.

Baca Juga:

“Segalanya sangat berbeda sekarang. Ketika saya mulai balapan, saya tidak memiliki banyak pengalaman soal balapan,” Raikkonen menuturkan.

“Saat ini, pembalap muda jauh lebih berpengalaman berkat F2 dan F3. Saya mengambil langkah besar dari Formula Renault ke F1. Jadi, olahraga ini mengalami banyak perubahan.”

Meski harus beradaptasi dengan situasi yang terjadi saat ini, Raikkonen menegaskan tak akan mengubah kepribadiannya. Menurutnya, hal paling nyaman baginya adalah menjadi diri sendiri.

“Secara pribadi, saya selalu sama. Kehidupan mengubah Anda dengan cara berbeda dan Anda mendapatkan pengalaman. Terkadang positif dan terkadang tidak. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik. Hidup harus terus berlanjut,” ujarnya.

“Situasi mengenai masa depan saya tak berbeda dengan musim lalu. Kami berada di posisi yang sama dan kami akan melihat apa yang terjadi.

“Sekarang, saya berusaha melakukan apa yang saya cintai dan tetap bugar. Saya penasaran bagaimana masa depan saya.

“Saya tidak tahu akan menjadi apa dalam lima atau 10 tahun ke depan. Apakan saya menjadi prinsipal tim, atau tidak ingin mengambil peran di perusahaan. Tapi Anda jangan pernah mengatakan tidak.”