Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Leclerc Yakin Pembalap Virtual Bisa Turun di Kompetisi Nyata

Charles Leclerc melihat ada persamaan antara pembalap virtual dan pembalap di dunia nyata. Pilot Ferrari itu tak menutup kemungkinan di masa mendatang tim Formula 1 akan merekrut profesional dalam dunia gim tersebut.

Charles Leclerc, Ferrari

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Ia adalah satu dari segelintir pembalap F1 yang tergila-gila dengan gim. Leclerc kerap ikut kompetisi balap virtual dan acap melakukan siaran langsung lewat Twitch.

Seiring dengan akan dimulainya F1 2021, pabrikan yang bermarkas di Maranello itu ingin menggelar Ferrari Esport Series. Pembalap Monako itu membuka kemungkinan berpartisipasi asalkan tidak mengganggu kesibukannya di dunia balap F1.

“Tentu saja, saya ingin terlibat tapi semua tergantung kepada kesibukan berhubungan dengan Formula 1 yang sedang dimulai. Apalagi mempertimbangkan kalender bisa berubah-ubah karena krisis Covid-19. Kalau ada peluang untuk melakukannya, dengan senang hati, saya akan berpartisipasi,” tuturnya dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

Saat ini, Esport sedang menjadi tren. Bahkan ada program reli yang mencari talenta untuk balapan riil  dari kompetisi gim.

Leclerc berpikir langkah tersebut bisa saja diikuti tim F1. Sebab mental dan persiapan yang dilakukan para gamer profesional hampir sama dengan pembalap. Yang membedakan hanya arena pertarungannya saja.

Dari editor, baca juga:

“Dalam esport tak cukup punya talenta saja, Anda harus bekerja keras dan setiap hari agar bisa berkompetisi dengan yang terbaik, seperti layaknya pembalap yang kami hadapi di Ferrari Esport Series,” katanya.

“Satu dekade lalu, perbedaannya tidak terlalu jauh berkat setir dan pedal yang mampu menghasilkan efek tingkat tinggi, tapi juga layar dimensi besar dan perangkat lunak simulasi yang tampak seperti gim sederhana.

“Kesenjangan teknologi tak mungkin ditutup, selain biaya pendaftaran, faktor lain seperti ruang yang tersedia, yang kami miliki di Ferrari untuk membangun pengalaman mendalam bagi kami dan memungkinkan mengembangkan mobil sebaik mungkin. Feeling yang didapat sangat mirip.

“Apakah tim F1 mungkin merekrut pembalap virtual? Kalau bakat, kapasitas dan dedikasi terhadap pekerjaan ada, kenapa tidak?”

Leclerc menjelaskan bahwa sosoknya di depan monitor dan di belakang setir Ferrari sangat berbeda.

“Jadi kami bicara secara teknik mengemudi, itu jauh berbeda, juga ada fakta dari posisi mengemudi. Setelan setir dan pedal mobil asli Formula 1 sangat sulit dibuat ulang. Jika mempertimbangkan pendekatan mental, kami sadar menghadapi turnamen daring sangat penting untuk memenanginya, sama seperti dalam kenyataan,” ia menjelaskan.

“Jika Anda bersiap untuk menghadapi lawan level tinggi, Anda mendedikasikan komitmen lalu membuat Anda mengembangkan ketegangan kompetitif dan konsentrasi penting untuk mendapatkan performa maksimal. Intensitas lebih kecil karena simracing bukan komponen berisiko tapi tensi di grid, juga secara virtual.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Stroll Nyaman Bekerja bersama Vettel
Artikel berikutnya Hamilton: Tak Ada yang Bisa Menyamai Walker

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia