Menerka Pelabuhan Valtteri Bottas pada 2022
Di mana Valtteri Bottas akan balapan musim 2022? Ini merupakan pertanyaan yang selalu muncul beberapa bulan terakhir setelah Mercedes tertarik mempromosikan George Russell dari Williams.
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Masa depan Valtteri Bottas di Formula 1 (F1) memang menjadi tanda tanya besar. Sang pembalap berharap bisa bertahan di Mercedes, namun seperti diketahui, tim tertarik memboyong pilot junior mereka, George Russell.
Sejauh ini belum ada konfirmasi terkait kepastian Russell bergabung. Artinya, peluang Bottas tetap menjadi rekan setim Lewis Hamilton masih ada, meski banyak pihak tidak yakin soal ini.
Yang pasti, Bottas memiliki opsi untuk musim depan. Pilihan pertama tentunya bertahan dengan Mercedes pada Formula 1 2022. Itu yang paling diinginkan oleh pembalap 31 tahun tersebut.
Sejak Nico Rosberg memutuskan pensiun pada akhir 2016, Mercedes memboyong Bottas untuk musim 2017 dan sejak itu ia menjadi bagian integral Mercedes dalam melanjutkan dominasinya di F1.
Tetapi, Bottas selalu berada di bawah bayang-bayang Hamilton jika urusannya adalah perburuan gelar pembalap. Pencapaian terbaiknya selama membela Silver Arrows, runner-up 2019 dan 2020.
Jika hengkang, Bottas tahu itu bakal menandai akhir dari harapannya untuk bisa menjadi juara dunia Formula 1. Namun ia memiliki nilai tawar yang kuat untuk dipertahankan Mercedes.
Rekam jejaknya dalam memberikan performa untuk pabrikan Jerman sangat bagus sejak bergabung pada 2017 dan mampu membangun hubungan baik dengan Hamilton sehingga atmofer tim positif.
Mercedes perlu memutuskan apakah itu cukup untuk membuat Russell kembali menunggu satu tahun lagi atau sudah waktunya mereka keluar dari zona nyaman. Yang pasti, Toto Wolff, prinsipal Silver Arrows, mengatakan dia bertanggung jawab memastikan masa depan Bottas cerah.
Valtteri Bottas, Mercedes W12
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Jika petualangannya bersama Mercedes harus berakhir, Valtteri Bottas mengaku bakal menimbang opsi balapan dengan tim lain demi bertahan di F1. Kembali membela Williams jadi masuk akal.
Seperti diketahui, kedua pihak memiliki sejarah. Tim asal Inggris itu yang memberikan Bottas debut F1 pada 2013. Ia memperkuat Williams selama empat musim sebelum direkrut Mercedes.
Williams tengah berusaha membangun diri dengan arah dan investasi baru. Ini tentu menawarkan kesempatan bagi Bottas membuktikan ia bisa memimpin tim, tak seperti perannya di Mercedes.
Williams pun tertarik merekrutnya jika Russell pergi. Tak hanya pengalamannya yang berharga, kehadiran pembalap sekelas Bottas otomatis akan meningkatkan moral tim untuk berprogres.
Valtteri Bottas, Williams FW35
Foto oleh: Sutton Images
Opsi Bottas tidak cuma Williams jika harus pergi dari Mercedes. Alfa Romeo belakangan muncul sebagai pilihan yang tersedia tahun depan. Tim Swiss ini memang tengah mencari pilot baru.
Alfa Romeo menginginkan sosok berpengalaman jika Kimi Raikkonen memilih pensiun. Prinsipal tim Frederic Vasseur mengenal Wolff dengan sangat baik dan tahu kapasitas Finlandia.
Kehadiran Bottas bakal menjadi tambahan yang sangat berguna karena Alfa Romeo ingin berupaya memanfaatkan perubahan regulasi 2022 secara maksimal. Namun bagi sang pilot opsi ini lebih berisiko daripada Williams.
Pasalnya Alfa Romeo akan menjadi lingkungan baru baginya. Tentunya akan perlu adaptasi lagi. Meski kaya pengalaman, Bottas bisa bernasib seperti Daniel Ricciardo, yang kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tim baru.
Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Valtteri Bottas juga tidak menutup kemungkinan tutup buku dari F1 dengan beralih ke disiplin lain. Reli kemungkinan akan menjadi pilihan pertamanya jika meninggalkan balap jet darat.
Bukan rahasia Bottas antusias dengan reli dan pernah mengikuti sejumlah ajang, termasuk Reli Arctic Lapland, di mana ia mampu finis 10 besar dalam tiga tahun terakhir secara beruntun.
Tentunya menjadi tantangan baginya untuk dapat bersaing di level tertinggi seperti Kejuaraan Dunia Reli (WRC). Tetapi mengingat Bottas cukup kompetitif, itu akan menjadi modal bagus.
Bila memilih reli, ia tidak bakal kekurangan jalan dan tawaran mengingat pengalamannya serta koneksinya sebagai Finnish. Untuk diketahui, Finlandia dikenal sebagai negara pencetak banyak pereli andal.
Valtteri Bottas, Timo Rautiainen, PH Sort Citroen DS3 WRC
Foto oleh: PH Sport
Opsi lain yang juga mungkin dipertimbangkan Bottas, menurut Lawrence Barretto dari Formula1.com, adalah cuti dari balapan. Setelah menjadi rekan Hamilton dan membela tim F1 terbaik bertahun-tahun, tentu melelahkan secara mental.
Namun tidak ada tanda-tanda Bottas ingin rehat dari balik kemudi walau untuk sementara. Pria kelahiran Nastola, Finlandia ini masih lapar dan punya kapasitas bersaing di level tinggi.
Memilih cuti, seperti yang dilakukan Andrea Dovizioso di MotoGP, juga terlalu berisiko untuk Bottas. Jika mengambil jeda sebelum mengejar karier di seri berbeda mungkin tidak masalah.
Tetapi begitu Bottas meninggalkan F1, kemungkinan ia bakal kesulitan untuk kembali ke bentuk terbaiknya. Bahkan juara dunia seperti Raikkonen dan kini Fernando Alonso pun mengalaminya.
Valtteri Bottas, Mercedes, berjalan setelah mobilnya mengalami crash dalam GP Hungaria 2021.
Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments