Gelar BSB Tarran Mackenzie Lanjutkan Sukses Ayah-Anak di Balap Motor
Keberhasilan Tarran Mackenzie merebut gelar kampiun Kejuaraan Superbike Inggris menambah panjang keberhasian ayah-anak di ajang balap motor.
Akhir pekan lalu (15-17/10/2021), Tarran Mackenzie mewujudkan mimpi memenangi British Superbike Championship (BSB) setelah menguasai seluruh tiga race putaran terakhir di Sirkuit Brands Hatch, Inggris.
Bagi Tarran Mackenzie, gelar ini merupakan yang perdananya di BSB, atau 25 tahun setelah sang ayah, Niall, mengangkat gelar pertamanya di ajang yang sama. Menariknya, baik Tarran maupun Niall Mackenzie sama-sama merebut gelar pertamanya di atas Yamaha.
Niall Mackenzie merupakan salah satu nama besar di BSB. Sejak BSB kali pertama digelar pada 1988 – sama dengan dimulainya World Superbike (WSBK) – ia mampu merebut tiga gelar beruntun pada 1996 sampai 1998 dengan Yamaha YZF750.
Jumlah gelar BSB milik Niall Mackenzie itu sama dengan Ryuichi Kiyonari dan hanya kalah dari torehan Shane Byrne, enam.
Tarran Mackenzie yang musim ini membela McAMS Yamaha menorehkan kemenangan pertamanya musim ini saat kunjungan perdananya di Brands Hatch pada 24 Juli lalu, saat digelarnya Race 1 putaran ketiga BSB.
Performa konsisten pada lomba di Donington Park, termasuk satu kemenangan race di putaran ke-10 dari total 11 BSB 2021 itu, membuat Mackenzie memimpin klasemen dengan keunggulan 10 poin atas rekan setimnya, James O’Halloran, jelang putaran terakhir.
Kemenangan pada Race 1 putaran terakhir BSB yang kembali digelar di Brands Hatch, membuat Mackenzie memimpin klasemen hingga 22 poin dengan dua race tersisa.
Dua podium utama berikutnya tidak hanya membuat Mackenzie membuat hat-trick kemenangan pertama tetapi juga memastikan gelar di BSB.
Total, pembalap yang pernah turun di Kejuaraan Dunia Moto2 pada 2017 bersama Kiefer Racing tersebut mengoleksi 10 kemenangan dan sembilan podium lainnya di BSB musim ini.
Sukses Tarran Mackenzie meneruskan Niall sebagai juara BSB menjadi salah satu contoh kuatnya ikatan antara ayah-anak dalam kejuaraan balap motor. Sebelum Niall-Tarran Mackenzie, sejumlah ayah-anak tercatat sama-sama sukses menjuarai ajang balap motor.
Donnie dan Josh Hansen
Josh Hansen memang tidak pernah memenangi gelar di AMA. Tetapi, ia pernah mencatat poin yang sama dengan Grant Langston di AMA Supercross Championship East 125 (125cc 2-Tak Timur, kini 250cc East). Saat itu, Josh hanya kalah dari jumlah kemenangan.
Nama keluarga Hansen sendiri sudah dikenal sebagai langganan juara di AMA sebelum Josh berkiprah di Supercross. Ayahnya, Donnie “Holeshot” Hansen, adalah kampiun kelas 250cc di AMA Motocross dan Supercross pada 1982.
Itu berarti Donnie dan Hansen menjadi pasangan ayah-anak pertama di AMA Supercross yang sama-sama mampu menorehkan poin sebanyak sang juara pada saat itu.
Kenny Roberts Senior dan Junior
Randy Mamola, Kenny Roberts, Kork Ballington, saat turun di lomba kelas 500cc GP Inggris 1981.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Kenny Roberts Sr. adalah legenda balap motor di Amerika Serikat (AS). Ia menjadi orang AS pertama yang mampu menjuarai kelas premier di Kejuaraan Dunia Balap Motor yang sejak 2002 dikenal dengan nama MotoGP.
Kenny Roberts Sr. menjadi juara kelas 500cc pada 1978 dan mengulanginya pada 1979 dan 1980. Dua puluh tahun setelahnya, 2000, putranya Kenny Roberts Jr. mengikuti jejak sang ayah.
Hingga saat ini, hanya mereka pasangan ayah-anak yang mampu merebut gelar juara dunia di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Kenny Roberts Jr. menjadi kampiun kelas 500cc Kejuaraan Dunia Balap Motor 2000 bersama Suzuki. Tampak ia saat turun di GP Malaysia 2000.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Harry dan Stefan Everts
Stefan Everts menjadi kroser terhebat dalam sejarah Kejuaraan Dunia Motocross, 10 – 125cc 1991; 250cc 1995, 1996, 1997; 500cc 2001, 2002; serta MX1GP 2003, 2004, 2005, 2006.
Namun, tidak banyak yang tahu bila ayah Stefan, Harry Everts, juga menjadi legenda MXGP berkat empat gelar juara dunianya: 250cc 1975 serta 125cc 1979, 1980, 1981.
Baik Stefan maupun Harry Everts sama-sama pernah mewakili Belgia dan memenangi Kejuaraan Motocross Antarnegara, Motocross of Nations (MXoN). Sampai sekarang, hanya mereka, ayah-anak yang berhasil merebut gelar juara dunia motocross dan menjadi anggota tim yang memenangi MXoN.
Stefan Everts
Foto oleh: KTM Images
Michael dan Robert Dunlop
Nama Dunlop menjadi ikonik di balap motor bukan hanya karena menjadi merek ban. Joey dan Robert Dunlop adalah dua bersaudara yang namanya melambung di ajang balap motor internasional.
Mendiang Robert Dunlop adalah legenda Isle of Man TT, balapan motor ekstrem di jalan-jalan raya di Mann (nama lain Isle of Man), sebuah pulau di Laut Irlandia antara Inggris dan Irlandia Utara.
Robert Dunlop memenangi lima Isle of Man TT sepanjang 23 kali turun antara 1983 sampai 2005. Total, 14 podium sudah direbutnya. Kini, salah satu putranya, Michael Dunlop, mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi legenda TT.
Michael Dunlop, Yamaha, saat turun di Isle of Man TT 2017.
Foto oleh: Toni Börner
Turun delapan kali sejak 2007, Michael Dunlop sudah memenangi 19 balapan TT di berbagai kategori dengan 29 kali naik podium.
Pada 2016, ia mencatat kecepatan rata-rata tertinggi di TT untuk balapan enam lap, dengan 130,306 mil/jam (209,7 km/jam) di kategori Superbike dengan BMW S1000RR. Waktu lap tercepat juga dibuatnya saat itu dengan 16:58,254 menit di lintasan sejauh 17 mil (27,3 km).
John dan Eli Tomac
Meskipun ayah Eli Tomac, John, mungkin tidak pernah memenangi trofi internasional sepanjang kariernya, ia tetap layak disebut legenda ajang sepeda gunung (mountain bike) dunia.
John Tomac berhasil merebut beberapa gelar juara dunia nomor cross-country serta sejumlah medali di kategori downhill. Di bawah bimbingannya, John mengarahkan Eli Tomac merebut sejumlah gelar AMA 250 serta 450 Supercross dan Motocross.
John juga memenangi kelas veteran di Amateur National Motocross Championship, ajang yang bersama Eli membuatnya menjadi ayah-anak pertama yang memenangi trofi di sana.
Eli Tomac, saat masih memperkuat Tim Monster Kawasaki. Tahun ini, ia pindah ke Yamaha.
Foto oleh: Adriano Dondi
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.