Promotor Reli Dakar Cari Negara Baru untuk 2023
Setelah tiga tahun dilaksanakan di Arab Saudi, penyelenggara Reli Dakar, Amaury Sport Organisation (ASO) menjajaki peluang menambah negara baru untuk 2023.
Meledaknya pandemi Covid-19 membuat reli bergengsi dilangsungkan di Arab Saudi. Seiring dengan terkendalinya situasi, maka timbul ide untuk berekspansi ke negara lain, mulai tahun depan.
Lima bulan pertama setelah Reli Dakar, biasanya tim promotor mulai menggodok rencana untuk gelaran berikutnya. Mereka memilih beberapa venue yang bersedia jadi tuan rumah, berkorespondensi, melakukan seleksi.
Tak hanya itu, mereka juga menentukan tanggal pelaksanaan, rute serta segala hal yang berhubungan dengan lancarnya acara tersebut. Proses lebih rumit kalau lomba dilangsungkan di tempat baru karena harus ada survei lokasi lebih lama.
Direktur Dakar, David Castera, membocorkan rencana tersebut. “Kami sedang mengaturnya. Saya belum mau mengatakan apa yang akan kami lakukan karena belum tuntas, tapi kami sedang membicarakannya,” tuturnya dilansir Marca.
“Saya punya tim di sana dan berharap mendapat jawaban secepatnya. Kali ini, mungkin saja akan digelar di negara baru. Kami dalam proses ke sana.”
Pada 2018, Reli Dakar dilangsungkan di tiga negara Amerika Selatan, yakni Peru, Argentina dan Bolivia. Tahun berikutnya, hanya Peru yang jadi lokasi balapan. Setelah itu, pindah ke Arab Saudi yang sudah menggenggam kontrak lima tahun.
Dengan format tersebut, mungkin saja promotor akan menggandeng negara tetangga Arab Saudi, seperti Yordania dan Uni Emirat Arab.
Castera menjelaskan kalau penyelenggara Arab Saudi menyetujui gagasan tersebut. “Mereka sudah setuju. Kami harus melihat tes secara umum, bagaimana kami melaksanakan dengan beberapa negara,” ucapnya.
“Dengan keberangkatan dan kedatangan, tapi ini masalah membicarakan isu tersebut dan apa yang kami lakukan sekarang.”
Rencana menambah negara sudah dibahas sejak awal, tapi tiba-tiba pandemi Covid-19 melanda sehingga urung mengeksekusi. Penerapan protokol kesehatan yang berbeda membuat mobilitas terbatas.
“Pandemi sangat menghambat kami. Pada periode tersebut, kami bahkan tidak bisa berpikir untuk pergi ke negara lain karena masing-masing punya protokol, hukum dan masalah,” Castera mengungkapkan.
“Melewati perbatasan selama dua tahun terakhir sangat problematik. Sekarang, sudah sedikit tenang.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.