Ban Penyebab Utama Sainz Gagal Finis Lima Besar F1 GP Portugal
Pembalap Ferrari, Carlos Sainz Jr., yakin dirinya bisa finis di posisi lima besar pada Grand Prix Portugal jika tidak memiliki masalah dengan ban.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Sainz memulai balapan di Sirkuit Algarve dari grid kelima dan memiliki start yang bagus dengan menyalip pembalap Red Bull Racing, Sergio Perez, di posisi keempat.
Tetapi, saat safety car, pria asal Spanyol tersebut tergelincir dan memasang ban medium pada 21 lap terakhir.
Itu membuatnya kesulitan untuk mempertahankan kecepatan karena di saat bersamaan, sebagian besar rivalnya menggunakan ban hard. Ini membuatnya tak bisa menahan serangan lawan di belakangnya.
Setelah disalip rekan setimnya, Charles Leclerc, posisi Sainz juga diambil Esteban Ocon, Fernando Alonso, Daniel Ricciardo dan Pierre Gasly. Alhasil, Sainz finis ke-11 dan gagal mendapatkan poin di putaran ketiga F1 2021.
“Melihat ke belakang adalah hal yang indah, dan jika dipikir-pikir, jelas masalah utama yang membuat kami kesulitan adalah ban, terutama pada mobil kami,” kata Sainz.
“Kami sangat kesulitan dengan ban medium, dan kami harus memahami mengapa mobil begitu kesulitan dengan ban medium, mengapa ban itu tak bekerja dengan baik di mobil kami.
“Kalau dipikir-pikir, pasti kami akan melakukan sesuatu dengan sangat berbeda, tetapi dengan data yang kami miliki sebelum perlombaan, kami berpikir bahwa strategi ban soft atau medium akan baik-baik saja, tapi ternyata tidak.”
Carlos Sainz meminta timnya terus mempelajari data yang diperoleh sepanjang GP Portugal dan berusaha menghindari kesalahan yang sama pada balapan berikutnya.
“Banyak yang harus dianalisa dan banyak yang harus dilakukan sekarang dalam tiga atau empat hari ke depan,” ujarnya.
“Saya yakin kami akan mengambil kesimpulan yang benar dan meningkatkannya. Saya tahu bahwa itu ada di tangan kami dan di tangan saya untuk finis di lima besar, enam besar dengan balapan yang bagus dan kecepatan yang kami tunjukkan sepanjang akhir pekan.
“Jadi, pulang dengan tangan hampa dan posisi ke-11, sulit untuk memikirkan hal-hal positif.”
Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21, Charles Leclerc, Ferrari SF21, dan Esteban Ocon, Alpine A521.
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, menjelaskan setelah balapan bahwa timnya dapat melihat seberapa besar tingkat keausan ban memengaruhi Sainz setelah menggunakan ban medium, yang mendorongnya untuk mengizinkan Leclerc lewat.
Itu membuat pembalap asal Monako itu menyelesaikan balapan di tempat keenam, dengan jarak lima detik di belakang pemimpin lini tengah, Lando Norris.
“Menukar posisi adalah sesuatu yang sangat ingin kami hindari, itu merupakan sesuatu yang tak bagus. Tapi, terkadang itu diperlukan,” ucap Binotto.
“Di balapan ini, kami merasa itu perlu karena adanya perbedaan kecepatan, dan kami melihat Carlos kesulitan dengan ban medium. Kami memintanya, dan dia langsung melakukannya.
“Jadi, ini terlihat dia sangat memahami pesan kami. Saya pikir ketika Anda memiliki pembalap yang memahami apa yang menjadi prioritas dan yang mendukung tim, itu selalu menjadi sebuah kebanggaan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments