BMW Belum Tertarik Kembali ke Formula 1
BMW belum berminat comeback ke Formula 1. Perusahaan otomotif asal Jerman itu tengah berfokus pada program LMDh di IMSA dan WEC.
Foto oleh: Sutton Images
Finalisasi pembaruan regulasi mesin F1 untuk musim 2026, mencakup peningkatan tenaga listik dan mewajibkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, telah menarik sejumlah pabrikan.
Bulan lalu, Audi mengumumkan bakal memasuki balap jet darat sebagai produsen mesin. Sementara merek Volkswagen Group Porsche tetap tertarik, meski rencana kemitraan dengan Red Bull gagal terlaksana.
Honda juga diperkirakan mempertimbangkan untuk kembali pada 2026, setelah angkat kaki dari Formula 1 tahun lalu, sembari tetap mempertahankan hubungan teknis dengan Red Bull.
Mengingat grid sudah diisi Mercedes, masuknya Audi, serta ketertarikan Porsche dan Volkswagen tak lagi berkecimpung dalam program motorsport, maka meninggalkan BMW sebagai satu-satunya pabrikan Jerman yang tersisa.
Andreas Roos selaku Head of BMW M Motorsport, mengatakan absen dari F1 bukan masalah bagi pihaknya, lantaran pabrikan belum berkeinginan untuk mengikuti balap jet darat.
“Saya pikir Anda juga harus realistis,” kata Roos kepada saudara media Motorsport.com, Motorsport-Total.com.
“Anda memiliki investasi yang sangat tinggi di Formula 1, dan sampai itu kembali, Anda harus sangat sukses untuk waktu yang sangat lama.
“Saat ini, kami senang dengan rangkaian besar proyek kami miliki di motorsport.”
Robert Kubica, BMW Sauber F1.09
Photo by: Glenn Dunbar / Motorsport Images
BMW terakhir kali terjun ke Formula 1 dari 2000 sampai 2005 silam. Awalnya bekerja sama dengan Williams, sebelum menjadikan Sauber sebagai skuad pabrikan pada 2006.
Tim balap BMW berhasil mencetak satu kemenangan di Grand Prix Kanada 2008, dan kemudian putuskan mengundurkan diri dari F1 secara tiba-tiba akhir tahun 2009.
Kendati dikabarkan bakal kembali, dipicu oleh tingginya minat dari sejumlah perusahaan otomotif dunia, serta perubahan regulasi mesin, BMW menegaskan fokus utama adalah program LMDh.
BMW M Hybrid V8 akan memulai debutnya di IMSA 2023, lalu berekspansi ke WEC mulai 2024, diringi target memperjuangkan kemenangan di Le Mans 24 Hours.
“Kami sebenarnya sudah sepenuhnya ke elektrifikasi dan transformasi ke elektrifikasi,” ujar Roos.
“LMDh sangat cocok di sana, dan tidak hanya pada 2026, ketika Formula 1 menuju ke arah ini. Dari sudut pandang itu, inilah saat yang tepat bagi kami untuk menjalankan program LMDh sekarang.”
CEO BMW M Motorsport GmbH, Frank van Meel, mengakui F1 menawarkan nilai pemasaran dan jangkauan secara luas. Namun, pihaknya tak ingin menjadikan motorsport semata-mata untuk alasan marketing.
“Kami ingin mendapatkan sesuatu untuk kejuaraan ini dan berkembang bersama,” tuturnya.
“Itulah mengapa LMDh jelas lebih penting bagi kami dibandingkan Formula 1. Ini terlalu jauh dari produk seri M kami, juga terlalu jauh dari segi waktu dengan topik elektrifikasi.”
*Mulai hari ini pembeli bisa mendapatkan diskon 10% dengan memasukkan kode SINGAPORE10 saat pembelian tiket Formula 1 Grand Prix Singapura di Motorsport Tickets
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments