Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Demi F1, Sirkuit Miami Bersedia Perbaiki Lintasan

Bos Miami International Autodrome, Tom Garfinkel, berjanji akan melakukan perubahan apa pun yang diperlukan guna memastikan Formula 1 berjalan sukses musim depan.

Daniel Ricciardo, McLaren MCL36, Mick Schumacher, Haas VF-22, Kevin Magnussen, Haas VF-22

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Kritikan keras menghujani trek baru Grand Prix Miami sepanjang akhir pekan lalu. Ada dua aspek yang menjadi sorotan tajam pembalap jet darat.

Pertama, permukaan lintasan terbukti jauh dari ideal. Kondisi di luar racing line sangat kotor, memicu kekhawatiran menyalip akan terlalu sulit karena mobil harus tetap masuk racing line atau berisiko mengalami masalah.

Pembalap Red Bull Racing, Sergio Perez, bahkan menyebut permukaan lintasan sebuah lelucon. Sedangkan dua kali juara dunia Fernando Alonso menilai Sirkuit Miami tidak sesuai standar Formula 1.

Aspek kedua perihal tajamnya Tikungan 14 dan 15, yang menanjak di bawah jalan tol. Lewis Hamilton bahkan mengibaratkannya seperti mengemudi di sekitar tempat parkir dengan menggunakan gokart.

Lain halnya dengan Daniel Ricciardo yang menyebut chicane di trek Miami seperti Mickey Mouse. Sementara juga ada kritikan dari Esteban Ocon atas ketiadaan penghalang Tecpro di Tikungan 13. Ini dianggap dapat membahayakan keselamatan.

Formula 1 Grand Prix Miami 2022 di Miami International Autodrome

Formula 1 Grand Prix Miami 2022 di Miami International Autodrome

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Meski konsep trek sengaja dimaksudkan untuk menciptakan balapan menarik, pihak Miami International Autodrome terbuka dalam membuat perubahan yang dianggap dapat meningkatkan perlombaan tahun depan.

“Kami mengubah apa pun yang kami butuhkan, untuk membuat trek lebih baik,” ucap Tom Garfinkel selaku CEO Miami Dolphins dan Hard Rock Stadium.

"Saya kira tantangannya adalah dengan chicane, dan kami sudah berkomunikasi dengan cukup baik mengapa itu ada dan di mana itu ada.

“Itu sedikit diperlukan, jika Anda mau, untuk mendapatkan trek yang cukup besar untuk menjadikan trek balap lainnya menjadi hebat.

“Itu adalah area yang merupakan bagian sulit, karena kami harus benar-benar memperlambat orang, karena kami tidak punya cukup run-off.

“Dari berbicara dengan beberapa orang di F1, dan FIA, menurut saya ada peluang untuk mungkin mengubahnya sedikit agar lebih baik. Tapi itu sedikit kejahatan diperlukan di sana untuk membuat mereka melambat.”

Baca Juga:

Garfinkel sadar, bahwa permukaan lintasan trek baru terkadang dapat menimbulkan masalah saat balapan F1. COTA di Austin malah pernah bermasalah dengan kurangnya daya cengkeram.

Walau mengakui Sirkuit Miami tak sempurna, Garfinkel mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi perbaikan apa yang harus dilakukan demi peningkatan lomba Formula 1 pada 2023.

“Permukaannya sendiri, sedang kami evaluasi,” tuturnya.

“Kami ingin memastikan kami mendapatkannya, karena jelas, jika mereka (pembalap) tidak bisa keluar dari racing line, tidak akan banyak aksi menyalip dan itu tidak bagus.

“Arah yang saya inginkan dengan trek adalah (mereka bisa) menyalip sebanyak mungkin.

“Tetapi jika Anda tidak bisa keluar dari racing line, Anda tidak bisa melewatinya. Jadi, kami akan sangat memperhatikan hal itu.

“Dan kami akan membuat perubahan apa pun yang kami perlukan, jika perlu, untuk membuat trek sebaik mungkin.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Max Verstappen Minta Red Bull Benahi Masalah RB18
Artikel berikutnya Mick Schumacher Sedih Bersenggolan dengan Sebastian Vettel

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia