Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

F1 Dirasa Perlu Sambut Tim Ke-11 dengan Tangan Terbuka

Makin banyak tim yang berkompetisi dalam Formula 1, maka akan membesar pula kans bagi pembalap muda tampil. Karenanya, menurut Karun Chandhok, keinginan Michael Andretti perlu disambut baik.

Michael Andretti

Foto oleh: Scott R LePage / Motorsport Images

Mantan pembalap F1 Karun Chandhok sangat mendukung kehadiran tim ke-11 di grid. Ia menilai hal itu diperlukan karena belum ada cukup kesempatan bagi pilot muda untuk mencapai ajang balap jet darat.

Menjelang musim baru, menjadi makin jelas bahwa Michael Andretti ingin membawa timnya masuk ke Formula 1 mulai 2024 setelah rencananya mengambil alih kepemilikan Alfa Romeo gagal akhir 2021.

Chandhok, yang membantu beberapa pembalap muda dalam karier mereka, berharap F1 akan memberi tiket awal bagi Andretti, paling tidak karena ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi talenta muda.

“Michael (Andretti) telah meyampaikan niatnya dengan sangat jelas: dia ingin masuk ke Formula 1. Saya pribadi berpikir akan sangat bagus melihat dia dan Andretti Autosport di F1,” kata Chandhok kepada beberapa media, termasuk Motorsport.com.

Baca Juga:

“Itu nama yang bagus untuk dapat mengasosiasikan diri Anda sebagai olahraga. Saya cukup mengenal Michael dan ayahnya, Mario (Andretti, juara dunia F1 1978). Orang dengan hasrat lebih besar untuk olahraga motor daripada mereka tidak ada.”

Selain itu, mantan pembalap asal India yang kini menjadi analis F1 Sky Sports merasa akan baik bagi Formula 1 memiliki tim Amerika lain dengan meningkatnya popularitas olahraga di negara tersebut, di mana akan ada tiga Grand Prix mulai 2023.

“Namun, saya tahu bahwa ada beberapa rintangan yang harus diatasi untuk masuk ke Formula 1 dengan tim baru. Misalnya, tim lain harus menginginkannya, sejumlah 200 juta dolar AS harus disiapkan dan ada beberapa hambatan lain yang menyulitkan,” ucapnya.

Semua itu memang menyulitkan untuk sebuah skuad baru bisa masuk ke Formula1. Dan artinya juga membuat peluang yang tersedia bagi pembalap muda sangat sedikit. Ini terbukti pada musim 2022.

Guanyu Zhou, Alfa Romeo F1 Team

Guanyu Zhou, Alfa Romeo F1 Team

Foto oleh: Alfa Romeo

Tahun ini hanya pilot kebangsaan Cina, Guanyu Zhou, yang menjadi rookie di grid setelah dikontrak oleh Alfa Romeo. Karun Chandhok mengaku telah berbicara dengan orang tua sejumlah pembalap Formula 2 yang menyoroti masalah keterbatasan kursi di F1.

“Baru-baru ini saya membahas hal tersebut dengan orang tua beberapa pembalap F2. Sangat sulit untuk melihat putra-putra mereka bisa punya kans di Formula 1 selama hanya 10 tim yang bersaing,” ucapnya.

“Lihatlah Oscar Piastri, yang menjuarai Formula 2 tahun lalu. Dia melakukan semua yang dia bisa. Dia meraih gelar secara brilian di tahun pertamanya di Formula 3 dan F2. Dia pantas dapat kesempatan di Formula 1, tetapi tidak ada kursi yang tersedia.

“Oleh karena itu, menurut saya, olahraga ini harus menyambut dengan tangan terbuka kehadiran tim ke-11, apabila memang ada peluang untuk menambah dua mobil lagi di grid,” Chandhok menyimpulkan.   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fernando Alonso Ogah Pakai Mesin Lama
Artikel berikutnya Haas Tidak Ingin Terlena dengan Performa Bagus VF-22

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia