Kans Terakhir Valtteri Bottas Hindari Status Pole Terbanyak Tanpa Gelar
Start terdepan pada Grand Prix Turki, Minggu (10/10/2021) lalu, menjadikan Valtteri Bottas salah satu peraih pole position terbanyak yang belum mampu juara dunia.
Valtteri Bottas tampil sempurna di GP Turki, lomba ke-16 Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, yang berlangsung di Sirkuit Istanbul Park.
Turun di lintasan basah, pembalap Mercedes-AMG Petronas F1 tersebut merebut pole position, mendominasi lomba – hanya kehilangan posisi puncak selama delapan lap dari total 58 lap balapan – dan memenanginya.
Tambahan 26 poin – 25 sebagai pemenang dan 1 bonus poin mencetak fastest lap (diberikan jika masuk 10 besar) – membuat posisi klasemen pembalap Finlandia tersebut belum berubah, tetap ketiga. Tetapi, gapnya dengan pemimpin klasemen terpangkas 10 poin.
Valtteri Bottas, Mercedes W12, melesat di Sirkuit Istabul Park, GP Turki. Podium utama di GP Turki menjadi kemenangan pertama Bottas musim ini atau yang ke-10 sepanjang kariernya di Formula 1.
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Sebelum GP Turki, Bottas tertinggal 95,5 poin dari rekan setimnya yang juga juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton. Seusai memenangi balapan di Istanbul Park, Bottas terpaut 85,5 poin dari Max Verstappen (Red Bull Racing) yang menggeser posisi Hamilton.
Dengan maksimal 156 poin yang bisa disabet dalam enam balapan tersisa, Bottas memang masih berpeluang untuk ikut bersaing dalam perburuan gelar juara dunia F1 musim ini melawan Verstappen dan Hamilton.
Semua tahu, Mercedes sampai kapan pun pasti lebih memprioritaskan Hamilton untuk menjadi juara dunia ketimbang Bottas. Tetapi, jika Bottas tidak ingin terancam menyandang status peraih pole position terbanyak tanpa gelar, musim ini menjadi kesempatan terakhir.
Tidak banyak yang tahu jika start terdepan yang direbut pembalap Finlandia di GP Turki lalu menjadi pole position ke-18 sepanjang kariernya di F1. Jumlah itu sama dengan torehan Mario Andretti, Rene Arnoux, dan Kimi Raikkonen.
Namun, dari keempatnya, hanya Arnoux dan Bottas yang belum pernah menjadi juara dunia. Andretti menjadi kampiun F1 pada 1978 sedangkan Raikkonen pada 2007.
Adapun para pembalap yang menempati antara posisi teratas pole terbanyak yang ditempati Hamilton (101 pole) dengan Damon Hill (20), semua sudah pernah merasakan juara dunia.
Dalam daftar tersebut, selain Hamilton, pembalap yang masih aktif adalah juara dunia empat kali (2010-2013) Sebastian Vettel (57) dan kampiun dua kali (2005, 2006) Fernando Alonso (22).
Rene Arnoux di kokpit Ferrari 126 C4 di F1 GP Brasil 1984. Arnoux mengoleksi 18 pole tanpa pernah merebut gelar juara dunia.
Foto oleh: Sutton Images
Bottas sangat mungkin menjadi pembalap dengan pole terbanyak tanpa gelar mengingat Arnoux sudah pensiun sejak 1989 lalu. Bila melihat performa Mercedes F1 W12 musim ini, Bottas memang sangat berpeluang menambah koleksi pole-nya.
Kendati begitu, Bottas pasti tidak ingin sekadar mengoleksi start terdepan terbanyak. Bagaimanapun, gelar juara dunia jauh lebih penting bagi Bottas. Apalagi, sejumlah pembalap dengan pole yang lebih sedikit daripada dirinya mampu menjadi kampiun.
Jackie Stewart yang hanya 17 kali merebut pole position justru tiga kali juara dunia (1969, 1971, 1973). James Hunt yang cuma 14 kali start terdepan, menjadi kampiun pada F1 1976. Atau, Graham Hill yang 13 kali pole tetapi berhasil juara dunia pada 1962 dan 1968.
Sejak debut F1 di GP Australia 2013, torehan terbaik Bottas adalah runner-up pada 2019 dan 2020. Dalam hati kecilnya, Bottas tentu tidak ingin bernasib seperti David Coulthard yang 12 kali merebut pole tetapi torehan paling tinggi hanya posisi kedua pada F1 2001.
Atau, Stirling Moss dan Felipe Massa yang masing-masing mengoleksi 16 pole namun hanya empat kali menempati peringkat kedua pada 1955-1958 serta 2008.
Ya, F1 2021 menjadi kesempatan terakhir bagi Valtteri Bottas jika tidak ingin menjadi pembalap dengan pole position terbanyak tanpa gelar. Pasalnya, musim depan ia akan pindah ke Alfa Romeo Racing.
Kendati musim depan akan dipenuhi regulasi baru, tanpa mengecilkan kemampuan Alfa Romeo maupun Ferrari sebagai pemasok mesin, rasanya F1 masih akan dikuasai Mercedes dan Red Bull Racing.
Melihat teknik, pengalaman, dan performanya selama membela Mercedes, rasanya Valtteri Bottas sudah memenuhi semua yang diperlukan untuk merebut gelar juara dunia.
Kini tinggal menunggu apakah Prinsipal Tim Mercedes Toto Wolff mau mengubah kebijakannya dengan memberikan prioritas kepada Valtteri Bottas sebelum meninggalkan markas tim di Brackley, Inggris, pada akhir musim nanti.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.