Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes Beberkan Perbedaan Porpoising dan Bouncing

Kepala Strategi Mercedes Formula 1, James Vowles, menekankan bahwa porpoising dan bouncing yang dialami Lewis Hamilton dan George Russell merupakan dua fenomena berbeda.

George Russell, Mercedes W13

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Porpoising dan bouncing kerap dilontarkan Hamilton serta Russell, setiap kali keduanya merasakan ketidaknyamanan saat mengemudikan W13 pada sesi latihan bebas, kualifikasi, atau bahkan ketika balapan.

The Silver Arrows tampak berhasil mengatasi masalah porpoising di Grand Prix Spanyol. Namun demikian, problem klasik ini kembali muncul sepanjang akhir pekan GP Azerbaijan di Baku City Circuit.

Sampai-sampai membuat Hamilton kesakitan, yang mana tujuh kali juara dunia itu sulit untuk keluar dari mobilnya usai perlombaan. Kendala bouncing sendiri diperparah dengan permukaan lintasan yang bergelombang.

“Pastinya ada elemen trek demi trek dan itu menunjukkan bagaimana kelancaran aspal dan layout sirkuit,” tutur Vowles.

“Saya akan katakan Baku adalah sirkuit yang paling buruk dari yang kami hadapi sejauh ini, dan sebaliknya Barcelona mungkin lebih baik.

“Jadi, dua sirkuit itu menonjolkan kelebihan dan kekurangan paket (mobil). Tetapi ada baiknya juga meluangkan sedikit waktu untuk menjelaskan apa itu porpoising, bouncing, bottoming.

“Tiga kata itu mungkin banyak diucapkan dengan sedikit asosiasi sebagai hal yang sama, tetapi sebenarnya tidak.”

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Lewis Hamilton, Mercedes W13

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Vowles membenarkan bahwa Mercedes sudah membuat kemajuan dalam mengendalikan porpoising di GP Spanyol. Namun, di sisi lain justru memicu terjadinya bouncing.

Porpoising benar-benar membuat kami menderita pada awal-awal balapan (musim ini). Tapi kami tidak menderita di Barcelona. Kami telah melakukan banyak upaya pada paket kami untuk memastikan kami mencoba yang terbaik guna mengatasinya. Saya yakin kami sudah buat kemajuan,” ucapnya.

“Mobil stabil dan kuat di Barcelona. Kami bisa menurunkannya dan itulah kuncinya. Kami berhasil membuat paket yang secara aerodinamika bekerja lebih banyak. Kami bisa bekerja dengan set-up dan kami bisa menjalankan mobil dalam hal ride height yang menghasilkan performa.

“Saat datang ke Monako dan Baku, sayangnya masalah kedua (bouncing) tertutupi oleh problem yang pertama (porpoising). Saya sendiri yakin kami sudah membuat kemajuan dalam hal porpoising. Namun, kami sangat jelas mengalami bouncing. Dari luar terlihat hampir identik, tetapi ada perbedaan halus antara keduanya.”

Vowles mengatakan, bouncing hanyalah akibat dari mobil yang menghantam permukaan trek. “Apa yang terjadi sekarang adalah mobil lebih rendah, sebagai akibat dari memperbaiki masalah pertama (porpoising). Tapi sekarang menabrak deck cukup keras, dan itu menciptakan bouncing.

“Sekali lagi, Anda mencoba dan mengekstrak kinerja dengan menjalankan mobil rendah. Tetapi masalahnya sangat berbeda dan trek yang bergelombang jelas menimbulkan efek, seperti yang kita lihat di Baku.

“Saya kira yang jelas adalah bahwa kami masih punya perjalanan panjang di depan untuk mempelajari semua yang kami butuhkan, untuk bertarung di depan. Mungkin yang lebih penting, Anda akan melihat variasi performa di trek saat kami melangkah maju. Kanada pasti akan sangat berbeda dengan Silverstone dalam hal performa mobil kami.”

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG, in Parc Ferme

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG, in Parc Ferme

Photo by: Simon Galloway / Motorsport Images

Vowles tak menampik bahwa isu porpoising sudah menyulitkan kedua pembalapnya. Namun, dia memastikan Hamilton akan fit serta siap berlomba akhir pekan ini. Meski bos Mercedes, Toto Wolff, sempat mengkhatirkan kondisi sang driver.

“Saya senang melaporkan Lewis ada di sini pagi ini (di pabrik Mercedes). Saya menghabiskan beberapa jam bersamanya dan dia baik-baik saja. Dia akan kembali ke mobil di Montreal,” ucapnya.

“Dia adalah atlet elit yang akan mendorong batas ketahanan dirinya dan mobilnya. Itulah yang dilakukan pembalap F1. Itulah yang membuat mereka luar biasa.

“Pada kesempatan ini, walau kami mendorong paket dan pembalap kami terlalu jauh, kami menempatkan mereka dalam ketidaknyamanan yang signifikan dan kami tidak bisa melakukannya lagi.

“Pembalap kami bukan satu-satunya yang menderita. Anda melihat di media, sejumlah komentar dari beberapa pembalap yang sama-sama merasa tidak nyaman dan kesakitan. Dan kami punya tanggung jawab sekarang untuk memastikan bahwa ini tidak berlanjut.”

Baca Juga:

Mercedes sempat kebingungan menafsirkan komentar “kursi dingin” yang dilontarkan Hamilton setelah balapan di Baku. Tapi usai berbicara dengan pilot asal Inggris itu, Vowles mengatakan hal tersebut adalah masalah fisik, bukan problem teknis.

“Apa yang terjadi adalah, tidak ada yang benar-benar berubah di dalam mobil, sepertinya setelah jumlah hentakan di punggungnya akibat dari bouncing,” ujarnya.

“Dia seperti mengalami mati rasa dan responsnya dingin terhadap masalah itu (bouncing).

“Tidak ada yang dingin di dalam mobil. Itu hanya respons terhadap jumlah daya tahan dan rasa sakit yang dia alami dalam balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Jelaskan Penyebab Teknis Mundurnya Leclerc dan Sainz di Baku
Artikel berikutnya Mercedes W13 Jadi Sarana Tes untuk Sasis Musim Depan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia