Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Perez Minta Maaf Lakukan Kesalahan di GP Emilia Romagna

Pembalap Red Bull Racing, Sergio Perez, akhirnya meminta maaf karena melakukan beragam kesalahan  dalam F1 GP Emilia Romagna. Padahal, tidak semua permasalahan berasal darinya.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, runs wide

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B, runs wide

Mark Sutton / Motorsport Images

Di Imola, Minggu (18/4/2021), pilot Meksiko tersebut start dari posisi kedua. Sayangnya, ia gagal mempertahankan posisi karena bagian belakang mobilnya kehilangan tenaga saat keluar dari chicane Villeneuve pada lap ke-38. Ia pun sempat melebar ke area gravel dan dijatuhi penalti 10 detik.

Ketika melaju di belakang Safety Car, ia keluar dari trek sehingga disalip Daniel Ricciardo (McLaren) dan Carlos Sainz Jr. (Ferrari). Pembalap yang akrab dipanggil Checo itu lalu kembali dan berusaha merebut posisinya kembali. Manuver yang melanggar yellow flag sehingga Perez diberi sanksi dan harus puas finis di urutan ke-12.

Sadar telah membuat kecewa tim dan penggemar, Perez segera mengakui kecerobohannya. “Saya minta maaf kepada tim karena sudah mencacaukan semuanya. Saya kecewa dengan diri sendiri. Sekarang, saya menunggu analisis apa yang terjadi hari ini,” ujarnya.

“Saya pikir itu batasnya. Hal tersebut terjadi dengan sangat cepat kala itu. Saya berada di area kerikil, lalu kembali ke trek. Saya menyalip mobil-mobil itu jadi saya pikir penalti cukup adil. Saya berpikir, ‘Ok, saya membuat kesalahan tapi perlu menjaga posisi.’ Namun, bukan itu masalahnya.”

Tentang kesalahan di chicane Villeneuve, dia menyentuh garis putih. “Saya melakukan flying lap. Ke depannya tidak ada lagi kesalahan seperti ini. Semua harus lebih baik. Semestinya kami meraih dua kemenangan hari ini,” Perez mengungkapkan.

Baca Juga:

Pria 31 tahun itu tak mau menjadikan kepindahan dari Racing Point ke Red Bull sebagai alasan di balik kegagalannya.

“Anda harus bekerja lebih keras lagi,” katanya. “Itu kenapa, saya pikir masih belum jauh. Kemarin, saya bisa mencatatkan lap bagus. Hari ini Anda lihat seberapa tertinggal saya, betapa sulit itu. Jadi saya harus terus belajar. Itu sebuah proses. Kami membuat kemajuan bagus dan semoga bisa mengambil pelajaran dari balapan ini.”

Perez mengeluh tentang performa ban dan setir yang turut menghambatnya dalam cuaca tak menentu seperti di Imola. Sebagai informasi, balapan dimulai dalam kondisi hujan dan mendekati akhir trek berubah jadi kering. Menggunakan ban lunak, sepertinya jadi keputusan buruk.

“Saya tidak tahu perilaku mobil dalam kondisi seperti ini. Butuh banyak usaha agar ban berada dalam temperatur tepat. Saya tak tahu seberapa yang bisa dilakukan dengan set-up mobil. Itu membuat semua lebih sulit.Kondisinya sangat buruk dan banyak orang melakukan kesalahan di belakang Safety Car.

“Kami menggunakan ban lunak dan memasang sedikit penutup lantaran berpikir hujan akan derat. Tapi saya melakukan kesalahan yang menghancurkan peluang kami,” ia menambahkan.

Setir RB16B yang dikendarainya, juga sempat ditukar pada pit stop pada lap 28. Problem kelistrikan membuat roda kemudi sulit dikontrol.

Prinsipal Die Roten Bullen, Christian Horner, menyambut permohonan maaf itu dengan tangan terbuka. Ia memaklumi beragam kesulitan yang dihadapi pendamping Max Verstappen tersebut. Cepat atau lambat, setelah terbiasa dan mengerti positif-negatif RB16B, akan bisa berprestasi.

Sergio Perez, Red Bull Racing, memberi selamat kepada pemenang GP Emilia Romagna, Max Verstappen, Red Bull Racing, sementara Lewis Hamilton, Mercedes, menatap mereka

Sergio Perez, Red Bull Racing, memberi selamat kepada pemenang GP Emilia Romagna, Max Verstappen, Red Bull Racing, sementara Lewis Hamilton, Mercedes, menatap mereka

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

“Dalam grand prix, banyak terjadi seperti ini. Ada juga kesialan dan itu tidak berkembang ke arah yang diinginkannya,” tuturnya.

“Dia hanya butuh waktu lagi dalam mobil karena mobil berbeda dari apa yang pernah dipakai. Contoh, kemarin dalam kualifikasi, dia menjalankan pekerjaan luar biasa dengan berada di barisan depan grid. Dia hampir menggenggam pole position.

“Tentu saja sangat menyedihkan tidak melihatnya di podium hari ini karena dia bisa berdiri di sana. Perlahan-lahan, dia menemukan caranya. Saya yakin dia akan lebih tangguh di masa depan. Ada beberapa balapan bagus di depannya.”

Belum diketahui bagaimana reaksi konsultan motorsport Helmut Marko, yang terkenal dengan gaya bicara lugas dan sedikit pemarah. Sebab selepas balapan, Perez tak bertemu dengan sosok yang disegani itu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wolff Peringatkan Russell agar Tak Ganggu Mercedes
Artikel berikutnya Russell Ingin Klarifikasi soal Insiden GP Emilia Romagna dengan Bottas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia