Podcast: Max Verstappen adalah Lionel Messi di Formula 1
GP Miami meninggalkan kesan kurang positif dari para pembalap. Lalu, bagaimana race F1 2022 selanjutnya di Barcelona? Mengapa Max Verstappen ibarat Lionel Messi? Simak episode terbaru podcast Motorsport.com Indonesia.
Akhir pekan lalu, Formula 1 untuk pertama kalinya melangsungkan Grand Prix di Miami, Florida, Amerika Serikat. Jelang balapan, banyak keluhan datang dari para pilot mengenai kondisi sirkuit.
Berbagai aspek menjadi perhatian, terutama soal aspal. Untuk diketahui, materialnya agak berbeda dari yang umum digunakan trek-trek F1 lain. Sejumlah pembalap menyebutnya tak memenuhi standar.
Aspal di lintasan sempat pecah di beberapa area. Untungnya, masalah itu bisa diselesaikan sebelum race weekend. Banyak pilot juga mengeluh sulit untuk menyalip karena kondisi kotor di luar racing line.
Hal ini pun berdampak pada jalannya balapan. Bermaksud membuat GP Miami berlangsung seru dengan banyak aksi overtaking, race cenderung membosankan. Keseruan baru datang di tahap akhir.
Itu setelah Safety Car mengintervensi trek menyusul tabrakan antara Lando Norris (McLaren) dengan Pierre Gasly (AlphaTauri) di lap ke-41. Periode ini menghadirkan kans bagi sejumlah pembalap.
Pilot Ferrari Charles Leclerc mencoba untuk menyerang sang rival, Max Verstappen, yang sebelumnya sulit dijangkau. Tetapi setelah beberapa kali percobaan, ia gagap menyalip dan harus puas finis P2.
Selain keunggulan mobil Red Bull Racing di sektor lurus, kualitas Verstappen dalam menghadapi tekanan terbukti luar biasa. Ia memperlihatkan bahwa dirinya adalah pembalap spesial dan layak menyandang status juara dunia F1.
Pembalap asal Belanda tersebut adalah Lionel Messi dalam ajang balap jet darat. Seperti megabintang sepak bola itu, Verstappen memiliki bakat alami, yang membuatnya sangat sulit dikalahkan.
Max Verstappen, Red Bull Racing RB18 menyalip Charles Leclerc, Ferrari F1-75 dalam GP Miami 2022
Foto oleh: Red Bull Content Pool
Ia mampu melakukan manuver-manuver agresif dengan mobilnya di trek, menyalip rival-rivalnya. Ini ibarat Messi mengolah bola menggunakan kedua kakinya untuk menggocek pemain lawan di lapangan hijau.
Dengan Red Bull mampu meningkatkan keandalan mobil RB18, maka tambah sulit melawan Verstappen. Ini disadari oleh Leclerc. Karena itu, ia mendesak Ferrari melakukan upgrade F1-75 di GP Spanyol.
Kubu Red Bull sendiri berencana untuk membuat mobilnya lebih ringan 3-5 kilogram untuk mendekati berat minimum mobil, yakni 798 kg. Tentu saja ini memengaruhi laju kendaraan di dalam trek.
Ini tentu saja bakal membuat GP Spanyol, putaran keenam Formula 1 2022, di Barcelona pada akhir pekan depan berpotensi menyajikan pertarungan menarik lainnya antara Red Bull dengan Ferrari.
Simak ulasan lengkapnya dalam episode terbaru siniar Motorsport.com Indonesia melalui player yang berada di bawah naskah pengantar ini ataupun lewat medium Spotify dan Apple Podcasts.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.