Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Red Bull seperti Anak bagi Adrian Newey

Perancang mobil Formula 1 ternama, Adrian Newey, memiliki empat anak dari tiga kali menikah. Namun, Red Bull Racing sudah seperti anak kelima bagi Newey.

Adrian Newey, Chief Technical Officer, Red Bull Racing

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Siapa pencinta dan pelaku balap Formula 1 yang tidak mengenal Adrian Newey? Pria asal Inggris yang kini 62 tahun itu pernah bekerja di F1 dan IndyCar sebagai race engineer, ahli aerodinamika, perancang mobil, dan direktur teknik. Semua sukses dilakukannya.

Kini, Newey menjabat Kepala Divisi Teknis Tim Red Bull Racing F1. Newey memang masuk bukan saat Red Bull mengambil alih kepemilikan Tim Jaguar pada 2005. Ia baru bergabung pada awal 2006.

“Saat itu saya melihat Red Bull Racing sebagai tim yang sedang mulai berkembang dengam ambisi besar. Itu benar-benar membuat saya tertarik,” ucap Newey kepada Majalah Formula 1.

Begitu lulus dari University of Southampton pada 1980, Newey langsung bekerja di Tim Fittipaldi Formula One. Setahun kemudian ia bergabung dengan Tim March.

Baca Juga:

Pada 1984, Newey pindah ke IndyCar untuk proyek March. Ia menjadi desainer mobil sekaligus race engineer Bobby Rahal di Tim Truseports. Di sinilah mobil rancangan Newey kali pertama mampu merebut gelar.

March 85C hasil karya Newey memenangi CART musim 1985 di tangan Al Unser dan Indianapolis 500 1985 lewat Danny Sullivan. Pada 1986, March 86C milik Tim Kraco memenangi gelar CART 1986 dengan Michael Andretti dan Indianapolis 500 1986 lewat Bobby Rahal.

Setelah sempat bergabung ke Haas Lola F1 pada 1986 serta March/Leyton House Racing pada 1988 sampai 1990, era kejayaan Newey pun muncul mulai awal hingga pertengahan era 1990-an.

Pada 1992, sasis Williams FW14B mampu memenangi 10 dari total 16 balapan saat itu. Nigel Mansell pun menjadi juara dunia pembalap dan Williams terbaik di konstruktor. 

Total, ada lima mobil Williams rancangan Newey yang mampu memberikan gelar konstruktor dan empat pembalap bagi tim asal Grove, Inggris.

Setelah Williams FW14B, gelar konstruktor direbut sasis Williams FW15C pada 1993 (juga pembalap lewat Alain Prost), Williams FW16 pada 1994, Williams FW18 1996 (Damon Hill), dan Williams FW19 1997 (Jacques Villeneuve).  

Pada akhir F1 1997, Newey bergabung ke McLaren. Mobil rancangannya, McLaren MP4-13, mampu memberikan gelar konstruktor dan pembalap (Mika Hakkinen) pada 1998. Setahun kemudian, McLaren MP4-14 hanya memberi gelar pembalap kedua bagi Hakkinen.

Pembalap Tim Red Bull Racing Max Verstappen (membelakangi lensa) berbicara dengan Prinsipal Tim Christian Horner (kiri) dan Kepala Divisi Teknis Adrian Newey (kedua dari kanan) setelah GP 70th Anniversary 2020 di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Pembalap Tim Red Bull Racing Max Verstappen (membelakangi lensa) berbicara dengan Prinsipal Tim Christian Horner (kiri) dan Kepala Divisi Teknis Adrian Newey (kedua dari kanan) setelah GP 70th Anniversary 2020 di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Sempat meredup, nama Adrian Newey kembali menghentak F1 di Red Bull Racing. Tidak tanggung-tanggung, empat gelar juara dunia konstruktor dan pembalap – lewat Sebastian Vettel – mampu diberikan Newey untuk Red Bull lewat sasis RB6, RB7, RB8, dan RB9.

“Saya memiliki pengalaman fantastis bersama Williams dan McLaren. Sementara, saat bergabung ke Red Bull, tidak ada yang tahu tim ini akan seperti apa,” kata Newey.

“Namun, tugas pertama saat itu adalah memenangi lomba sebanyak mungkin baru menentukan langkah berikutnya. Ternyata, kami berhasil. Sukses itu membuat saya sangat puas,” ujar Newey.

Adrian Newey menjelaskan, Williams dan McLaren tim yang hebat. “Tapi, meskipun dihargai sangat tinggi, saya merasa seperti pegawai. Di Red Bull, saya merasa perlu bertanggung jawab lebih. Bahkan saya sudah seperti seorang ayah di tim ini,” ucap Adrian Newey.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Steward F1 Beberkan Keputusan Tersulit Saat Menghukum Verstappen
Artikel berikutnya Bos F1 Ingin Hamilton Terus Suguhkan Perbedaan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia