Rush, rivalitas sengit Niki Lauda vs James Hunt
Meninggalnya tiga kali juara dunia Formula 1, Niki Lauda, membuka ingatan akan film biopik ‘Rush’ yang mengangkat kisah persaingannya dengan James Hunt.
Foto oleh: Sutton Images
Mengusung tagline Everyone’s driven by something, film ‘Rush’ besutan sutradara pemenang Oscar, Ron Howard, menyoroti rivalitas panas nan ketat antara Lauda versus Hunt pada era 1970-an, terutama perseteruan sepanjang musim 1976.
Dalam film yang dirilis 2013 itu, Lauda diperankan aktor berkebangsaan Jerman, Daniel Bruhl. Sedangkan sosok Hunt diperankan aktor asal Australia, Chris Hemsworth. Akting brilian keduanya menghidupkan kembali sosok dua legenda F1 ke layar lebar.
Meski fokus pada atmosfer balap mobil jet darat, ‘Rush’ menyuguhkan pula drama di luar sirkuit. Flamboyan dan playboy, Hunt tersandung kasus perceraian dengan mantan istri Susan “Suzy” Miller. Atau bagaimana Lauda mendapat tentangan dari keluarga karena berkarier sebagai pembalap.
Dari sekian banyak adegan, bagian paling menarik tentunya momen insiden kecelakaan dan kebakaran mobil balap yang nyaris merenggut nyawa Lauda di Nurburgring 1976. Setelah itu, dilanjutkan dengan perjuangan keras untuk memulihkan kondisi fisik.
“[Film] itu sangat bagus... Saya terkesan. Pertama kali [Daniel] Bruhl muncul saya berkata, 'Dia benar-benar berbicara seperti saya'. Saya melihat diri saya di sana dan dia melakukan pekerjaan yang sangat baik,” tukas Lauda kepada Reuters pada September 2013.
“Saya orang jahat pada awalnya. Sering sumpah serapah. Tetapi ini tentang dua orang berbeda yang bertarung demi kejuaraan. Ini adalah film nyata.”
‘Rush’ juga membuat Lauda melihat kisahnya sendiri dengan cara yang berbeda. Melihat dirinya sendiri melalui mata orang lain dan mengalami beberapa kejutan.
“Adegan [di Monza] menunjukkan ketika Hunt datang menemui saya, dan Bruhl berbalik. Saya berkata, ‘Sial, apakah saya benar-benar terlihat seburuk itu?’. Tapi saya memang buruk. Dia berakting sempurna,” pujinya.
“Bagi saya, saat itu sangat sederhana... Saya harus menerimanya. Namun, bagi orang lain, mereka tidak bisa mempercayainya.
“Pada saat itu saya kesal dengan orang-orang, ketika mereka tidak pernah melihat mata saya... Tetapi di film, di sisi lain, saya adalah penonton. Dan saya katakan, mereka benar.”
Walau persaingan antara Lauda dan Hunt begitu sengit, dengan gelar juara 1976 akhirnya direngkuh Hunt, namun Lauda menaruh rasa hormat tinggi kepada sang rival.
Mengutip dialog yang diucapkan aktor Bruhl dalam film ‘Rush’: “Tentu saja dia tidak mendengarkan saya. Bagi James, satu gelar dunia sudah cukup. Dia telah membuktikan apa yang dia perlu buktikan. Untuk dirinya sendiri dan siapa saja yang meragukannya. Dan dua tahun kemudian, dia pensiun.
“Ketika saya melihat dia di London, tujuh tahun kemudian, saya sebagai juara dunia lagi, dia sebagai penyiar, dia bertelanjang kaki di atas sepeda dengan ban kempes, masih hidup seolah itu adalah hari terakhirnya.
“Ketika saya mendengar dia meninggal dunia pada usia 45 tahun karena serangan jantung, saya tidak terkejut. Saya hanya sedih. Orang-orang selalu menganggap kami sebagai saingan, tetapi dia termasuk di antara sedikit sekali yang saya sukai dan bahkan lebih sedikit yang saya hormati. Dia tetap satu-satunya orang yang membuat saya iri.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments