Sesumbar Nikita Mazepin soal Ayahnya dan Tim Formula 1
Nikita Mazepin mengklaim bahwa sang ayah, Dmitry, bisa memoles tim Formula 1 sehingga menjadi tambang uang.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Mazepin senior merupakan seorang pebisnis sukses di Rusia. Ia memimpin Uralchem, perusahaan yang memproduksi pupuk dan bahan kimia lainnya. Pasar produknya melebar tak hanya di Rusia tapi juga sampai ke Afrika.
Seiring dengan berkembangnya bisnis Mazepin, kekayaan bersihnya konon mencapai 4,5 miliar dolar (sekitar Rp64,4 triliun).
Dengan harta melimpah, tentunya mudah saja bagi pria kelahiran Belarusia tersebut untuk mendanai masuknya sang putra ke F1. Praktek membeli kursi sudah jadi rahasia umum di lingkungan Formula 1.
Mazepin kini menjadi pembalap Haas setelah Uralchem setuju jadi sponsor. Namun, pemuda 22 tahun tersebut bersikeras kalau ia berada di grid karena kerja kerasnya.
“Saya mendapat tempat karena saya seorang pembalap dan tim memandang saya sebagai sebuah aset,” ujarnya kepada Sport Bild.
“Alasan perusahaan menjadi sponsor karena merela melihat Formula 1 sebagai sebuah peluang bisnis yang baru. Saya satu-satunya pembalap Rusia dan tentu saja perusahaan Rusia akan selalu ingin berinvestasi dalam tim yang memiliki wakil negaranya.”
Karena kontrak Uralkali dengan skuad F1 tersebut berlangsung lebih dari satu musim, posisi Mazepin masih aman meski performanya mengecewakan dan menuai banyak kecaman akibat gaya balap berbahaya.
Bersama Mick Schumacher, ia belum mendulang satu poin pun. Mereka sering finis terakhir dalam lomba.
Beberapa waktu lalu, berhembus rumor bahwa sang ayah tertarik untuk mengakuisisi sebuah tim F1. Ia tak menutup kemungkinan itu hanya saja alasan melakukannya untuk kepentingan bisnis semata.
“Itu akan jadi opsi yang menarik baginya. Dia mengubah segala yang dimulai jadi emas,” tuturnya.
Seandainya Dmitry berhasil membeli sebuah tim F1 dan Nikita masih jadi bagian Haas, pembalap tersebut memilih loyal kepada skuadnya daripada bergabung dengan sang ayah. Tapi, ceritanya berbeda kalau ia dilepas klien Ferrari itu.
“Saya tak menampik peluang (jadi pembalap tim Dmitry),” pembalap sarat kontroversi itu menjawab.
“Tapi, saya sangat setia kepada Haas. Jadi ketika dia membeli tim, sungguh menarik melihat bagaimana kami berduel dan semoga bisa mengalahkan ayah.
“Saya sekarang bagian dari tim yang bertengger di urutan terakhir dari 10 penghuni klasemen konstruktor. Tapi, saya tegaskan kalau saya loyal. Saya ingin sukses bersama Haas.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments