Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Setup Mobil Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas Relatif Sama

Sebagai pembalap cadangan, penguji, dan simulator Tim Mercedes-AMG Petronas F1, Nyck de Vries tentu mengetahui betul seperti apa performa mobil kedua pembalap Silver Arrow.

Lewis Hamilton, Mercedes W12, Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Status pembalap asal Belanda tersebut memang agak unik. Saat Max Verstappen (Red Bull Racing Honda) berambisi untuk menjadi pembalap Negeri Kincir Angin pertama yang menjadi juara dunia F1, Nyck de Vries justru berada di pihak lawan kompatriotnya tersebut.

Namun, tidak ada yang meragukan profesionalitas juara dunia Formula E 2020-2021 tersebut di Mercedes. Sebagai pembalap penguji, De Vries tentu “tidak terlalu sibuk” setiap akhir pekan balapan.

“Kendati begitu, saya mencoba untuk selalu terlibat lebih dalam setiap akhir pekan. Sudah menjadi naluri saya untuk menikmati kerja sama dengan tim dan itu menarik,” tutur De Vries.

Pembalap yang merebut gelar Formula E bersama Mercedes-EQ Formula E Team tersebut menambahkan, ia selalu mengamati apa yang terjadi di trek, bagaimana kinerja mobil, mempelajari data yang ada, dan membagi hasil observasinya kepada tim.

Bersama Stoffel Vandoorne, De Vries bergantian membantu Mercedes di trek. Jika salah satu dari mereka tidak aktif di sirkuit, maka tugasnya adalah duduk di simulator berteknologi tinggi di Brackley, Inggris, untuk melakukan serangkaian tes rutin.

Nyck De Vries dan Toto Wolff, Team Principal dan CEO Mercedes-AMG, terlihat puas di paddock setelah Valtteri Bottas merebut pole position F1 GP Meksiko.

Nyck De Vries dan Toto Wolff, Team Principal dan CEO Mercedes-AMG, terlihat puas di paddock setelah Valtteri Bottas merebut pole position F1 GP Meksiko.

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

Walaupun begitu, pekerjaan sebenarnya dimulai lebih awal dengan persiapan melalui simulator. Salah satu data vital dari simulator adalah setup dasar mobil.

De Vries mengungkapkan, setup Mercedes F1 W12 milik Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas pada dasarnya hampir sama.

“Hasil tes kami dipakai untuk melihat impresi pertama. Dari situ Anda (pembalap) yang melanjutkan. Para teknisi (engineer) tentu saja memiliki ide atau pengalaman dengan trek dan perubahan setup yang mereka ingin coba,” ujar De Vries.

Untuk menyempurnakan tugasnya sebagai pembalap penguji, Nyck de Vries mau tidak mau harus mengetahui betul gaya balap Hamilton dan Bottas. Tidak hanya itu, ia harus bisa meniru gaya mengendarai Mercedes W12 keduanya.

“Pasalnya, Anda harus bisa mengeluarkan semua kemampuan mobil lewat setup yang dibuat di simulator. Hasil tersebut bisa menjadi gambaran seperti apa performa yang bisa dihasilkan ketika balapan yang sebenarnya,” kata De Vries.

Baca Juga:

Belum lama ini, Valtteri Bottas mengungkapkan bila dirinya mengendarai mobil yang berbeda dengan Lewis Hamilton. Pembalap Finlandia itu mengutarakannya setelah ditarik mundur dari lomba F1 GP Qatar, Minggu (21/11/2021) pekan lalu, usai mengalami kebocoran ban.

Mercedes tentu saja membantah argumentasi Bottas. Mereka menyebut, kerusakan sayap depan mobil Bottas akibat ban depan-kiri bocor makin parah kendati sudah diganti. Itulah mengapa mereka meminta Bottas untuk mundur dari balapan.

Terlepas dari argumentasi Mercedes, faktanya Bottas memang lebih banyak kalah dari Hamilton baik secara total selama menjadi rekan setim sejak 2017, maupun musim ini.

Dari 20 balapan yang sudah digelar musim ini, Valtteri Bottas hanya lima kali mengungguli juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) untuk grid start (Hamilton 15 – 5 Bottas).

Untuk hasil balapan, Hamilton juga unggul hingga 16 kali atas Bottas (4). Sementara, dari dua Sprint Race yang baru diuji coba musim ini, keduanya sama-sama sekali mengalahkan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wafatnya Sir Frank Williams Kehilangan Besar bagi Formula 1
Artikel berikutnya Christian Horner: Red Bull Lebih Baik sebagai Tim daripada Mercedes

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia