Tribute Ferrari untuk Ayrton Senna

Tepat hari ini, 28 tahun lalu, Ayrton Senna meninggal dunia di Sirkuit Imola saat lomba F1 GP San Marino. Scuderia Ferrari pun memberikan penghargaan (tribute) untuk sang legenda.

Ayrton Senna

“Salah satu lawan terbesar kami, yang juga sangat kami kagumi. Hari ini kita semua mengingat 28 tahun wafatnya Ayrton Senna pada 1 Mei 1994 di Imola,” demikian cuit Scuderia Ferrari dalam akun Twitter mereka.

Ferrari mengeluarkan pernyataan tersebut pada Minggu pagi, 1 Mei 2022, untuk mengenang sekaligus menghormati juara dunia F1 tiga kali (1988, 1990, 1991) tersebut.

Senna, yang merebut seluruh gelarnya bersama Tim McLaren, tewas secara tragis pada balapan Grand Prix San Marino yang digelar di Sirkuit Autodromo Enzo e Dino Ferrari alias Imola, yang kala itu menjadi putaran ketiga atau yang pertama di Eropa pada F1 1994.

Senna yang kala it sudah memperkuat Tim Rothmans Williams Renault tidak mampu mengendalikan mobil andalannya, Williams FW16, di Tikungan Tamburello.

Senna akiat mobilnya menghantam dinding pembatas lintasan Tamburello, yang saat itu menjadi Tikungan 1, pada lap 7.

Sebelum kecelakaan, kecepatan Williams FW16 geberan Senna di trek lurus start-finis diperkirakan mencapai 307 km/jam. Saat menghantam dinding, kecepatan mobil Senna diyakini mencapai 233 km/jam.

Kerasnya benturan mengakibatkan Senna mengalami retak tulang tengkorak, kerusakan otak, dan sobek arteri di kepala. Ketiga cedera itulah yang membuat Senna meninggal dunia.

Baca Juga:

Sebelum kecelakaan maut yang dialami Ayrton Senna, akhir pekan GP Sann Marino sejatinya sudah memakan korban. Roland Ratzenberger (MTV Simtek Ford) tewas usai mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi pada Sabtu, sehari sebelum Senna tewas.

Ironisnya, sebelum lomba GP San Marino, Ayrton Senna berjanji akan tampil ngotot untuk menang dan siap mendedikasikannya untuk pembalap asal Austria tersebut.

Kendati sudah wafat, kehebatan dan tekniknya di lintasan serta karisma Ayrton Senna masih menjadi acuan dan motivasi para pembalap F1 saat ini.

Sebut saja juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) Lewis Hamiton yang lahir pada 1985. Atau, andalan Ferrari Charles Leclerc yang lahir tiga tahun setelah 1994 namun mengetahui kehebatan Senna dari sang ayah.

“Ayah merupakan pengagum berat Ayrton Senna. Karena itulah saat tubuh besar, saya juga mengidolakan dan menjadikannya legenda,” tutur Leclerc yang kini masih memimpin klasemen Kejuaraan Dunia Formula 1.

“Saya rasa, setiap olahragawan di dunia tahu betapa spesialnya seorang Ayrton Senna,” tutur Carlos Sainz, rekan setim Leclerc.

Berikut sejumlah cuitan dari Tim Scuderia Ferrari di Maranello, Italia, sebagai bentuk penghargaan terhadap Ayrton Senna.

 
 

 

 

 

 

dibagikan
komentar

Alfa Romeo Tuding Rival Lakukan Permainan dengan FIA

Fernando Alonso Masih Termotivasi Bertahan di Formula 1