Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Max Verstappen seperti Marc Marquez dan Michael Schumacher

Eks pilot F1 Karun Chandhok menilai tidak ada yang salah dengan gaya mengemudi Max Verstappen. Ia melihat pembalap Red Bull itu punya kemiripan seperti bintang MotoGP Marc Marquez dan legenda jet darat Michael Schumacher.

Max Verstappen, Red Bull Racing

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Karun Chandhok percaya ada banyak kesamaan antara Max Verstappen dan Marc Marquez. Mereka tiba di level tertinggi motorsport di usia sangat muda. Keduanya pun memiliki rapor impresif dalam hal podium dan kemenangan balapan.

Chandhok mengungkapkan, dalam kolomnya di Sky Sports, bahwa pilot Red Bull Racing, yang baru menjadi juara dunia Formula 1 (F1) 2021 usai mengalahkan Lewis Hamilton, itu telah membuktikan diri layak memenangi gelar.

Dan kesuksesan yang diraih pada usia 24 tahun membuat Chandhok melihat ada kesamaan antara kemampuan Verstappen dengan Marquez untuk mengatasi tekanan. Seperti pilot Belanda itu, The Baby Alien sukses menjadi juara dunia MotoGP ketika masih sangat belia, di umur 20 tahun, pada 2013 lalu.

Baca Juga:

“Bagi saya tidak ada keraguan, Max (Verstappen) pantas menjadi juara dunia (F1). Dia finis pertama atau kedua dalam 18 dari 19 race (yang diselesaikannya), rekor konsistensi performanya luar biasa, terutama mengingat dia adalah seorang pemuda berusia 24 tahun yang berada di bawah tekanan dalam duel gelar pertamanya,” tulis Chandhok.

“(Penampilan) di Zandvoort (Grand Prix Belanda) jadi highlight karena itu adalah race kandang yang pada dasarnya bersatu untuknya. Saya belum pernah melihat balapan di mana 99 persen penonton bersorak mendukung satu pembalap. Media penuh cerita soal Max, bahkan Keluarga Kerajaan (Belanda) mengantri untuk menjabat tangannya.  

“Dalam dua kesempatan saya kebetulan berjalan di sampingnya, di paddock, kami mengobrol dan (dia) sangat santai. Kemampuannya yang fenomenal untuk mengatasi tekanan di usia yang begitu muda mengingatkan saya pada bintang MotoGP, Marc Marquez,” pria asal India yang kini yang menjadi analis Formula 1 itu menambahkan.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, terlibat duel selepas start

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, Lewis Hamilton, Mercedes W12, terlibat duel selepas start

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Ada beberapa kesempatan sepanjang musim 2021 ketika Verstappen banyak dikritik keras karena pertahanannya yang terlalu agresif. Namun Karun Chandhok merasa tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Analis 37 tahun itu melihat gayanya seperti pembalap legendaris F1 Michael Schumacher.  

“Ya, dia selalu menghadapi duel wheel-to-wheel dengan keras, kadang nyaris melewati batas, bahkan di Monza (Grand Prix Italia) dan Jeddah (Grand Prix Arab Saudi) dia sudah melewati batas. Tetapi dia punya gaya balap tanpa kompromi seperti Michael Schumacher,” Chandhok menjelaskan.

“FIA (Federasi Otomotif Internasional) sekarang perlu mendefinisikan kembali aturan karena sangat terlihat, seperti yang terjadi di Brasil dan Abu Dhabi, ada ketidakjelasan di sekitarnya.

“Secara keseluruhan, dalam hal konsistensi, baik Max maupun Lewis (Hamilton) mencapai tolok ukur yang jarang terlihat dalam sejarah Formula 1 dan saya berharap untuk kembali melihat persaingan berlanjut pada 2022.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya George Russell Mulai Pelajari Mercedes W13 di Simulator
Artikel berikutnya Sebagai Penonton F1, Romain Grosjean Bela Michael Masi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia