Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Verstappen Ungkap Penyebab Kegagalan Gasly bersama Red Bull

Pierre Gasly gagal memenuhi harapan para petinggi Red Bull saat diberi kesempatan untuk bertandem dengan Max Verstappen pada 2019 lalu.

Marshals assists Pierre Gasly, Red Bull Racing RB15, after a crash

Gasly yang memainkan debutnya di Formula 1 pada 2017 lalu, terus menunjukkan peningkatan besar bersama Scuderia Toro Rosso (sejak 2020 bernama AlphaTauri).

Ketika Red Bull ditinggalkan Daniel Ricciardo di akhir 2018, para petinggi tim tak ragu untuk menunjuk pria asal Prancis itu untuk memperkuat tim di tahun berikutnya.

Namun, tekanan besar membuat Pierre Gasly gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia gagal menandingi performa Verstappen yang dibutuhkan oleh tim untuk bertarung dengan Mercedes dalam perebutan gelar konstruktor.

Gasly yang hanya mampu dua kali finis di posisi lima besar, langsung digantikan oleh Alex Albon usai melakoni 12 balapan. Pria 24 tahun itu pun melanjutkan sisa musim bersama Toro Rosso.

Terbukti, tekanan yang lebih sedikit membuat Gasly sangat nyaman berada di dalam mobil dan berhasil mendapat podium di Grand Prix Brasil.

Tetapi, Verstappen mengatakan Gasly tak bisa tampil baik bukan karena tekanan, melainkan ingin segera tampil cepat bersama Red Bull.

“Ketika Pierre bergabung dengan kami di Red Bull, dia ingin tahu segalanya dalam waktu cepat dan menguasai semuanya, daripada menghabiskan sedikit waktu untuk belajar,” kata Verstappen kepada Ziggo Sport.

“Taktik ini tidak berhasil dan hasilnya adalah dia sering melakukan kesalahan. Sedangkan tekanan tetap ada di pundak saya. Itu juga tidak membantunya untuk tak menghancurkan mobil dalam tes musim dingin.”

Baca Juga:

Bagaimanapun, Verstappen senang saat Gasly kembali mendapatkan performa terbaiknya saat kembali ke Red Bull.

“GP Brasil menjadi balapan yang sangat bagus baginya. Banyak orang dapat belajar darinya saat ini, tentang bagaimana mengelola situasi di balapan seperti itu,” ujar Verstappen.

Albon yang dipercaya hingga akhir tahun lalu juga tak bisa mengangkat performa Red Bull dan dirasa masih jauh tertinggal dari Max Verstappen.

Die Roten Bullen yang memiliki akademi pembalap muda, rutin mempromosikan talenta mereka ke F1. Namun, kali ini mereka tak ingin mengambil risiko karena merasa belum ada yang siap dan berpengalaman untuk menjadi tandem Verstappen.

Untuk itu, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, tersebut memutuskan untuk merekrut Sergio Perez yang tampil mengesankan bersama Racing Point sepanjang 2020.

Verstappen mengaku senang mendapat rekan setim yang kuat, dan itu membuatnya termotivasi untuk tampil lebih baik.

“Tentu saja, tujuan saya adalah untuk mengalahkannya. Saya ingin bertarung dengannya. Saya berharap kami bisa memiliki persaingan lebih ketat daripada saat bersama Ricciardo,” tutur Verstappen.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren Tegaskan Peran Ricciardo Sangat Krusial di F1 2021
Artikel berikutnya 5 Film Terbaik tentang Dunia Balap

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia