Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Williams Yakin PU Mercedes Tahan Banting di Ketinggian

Williams tak khawatirkan performa mesin Mercedes dalam F1 GP Meksiko dan Brasil yang digelar di ketinggian.

George Russell, Williams FW43B, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Autodromo Hermanos Rodriguez, Meksiko City, jadi tuan rumah pada 7 November. Trek itu terletak pada elevasi 2,238 meter. Rombongan Formula 1 bergerak ke Sirkuit Interlagos pekan berikutnya. Lintasan tersebut berada 800 meter di atas permukaan lain.

Makin tinggi lokasi, maka udara kian tipis. Faktor ini akan membuat power unit (PU) bekerja keras, terutama turbocharger dan MGU-H. Mesin produksi Mercedes mengalami masalah dua putaran terakhir, yang membuat tiga pembalap tim klien kena penalti grid.

Gegara ganti PU, Valtteri Bottas (Mercedes) harus mundur lima grid, sedangkan Sebastian Vettel (Aston Martin) dan George Russell (Williams) start dari belakang di GP Amerika Serikat.

Kendati mengalami kerugian di Austin, Williams tak terlalu mencemaskan situasi serupa terulang. Mereka yakin terhadap keandalan mesin Mercedes.

Baca Juga:

“Itu bukan masalah saat ini. Saya kira ketinggian bukan masalah untuk reliabilitas. Mesin akan baik-baik saja, sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Head of Vehicle Performance Williams, Dave Robson, dikutip dari Motorsport-total.com.

Tim, yang dibela Russel dan Nicholas Latifi, sedang fokus meningkatkan performa sehingga bisa mendulang poin dalam lima balapan tersisa.

Williams bertengger di peringkat kedelapan klasemen F1 dengan 23 poin. Namun, terlalu jauh dari Aston Martin, yang ada di depannya. Keduanya terpaut 39 poin.

Oleh karena itu, mereka tak menetapkan target menggusur tim yang diperkuat Vettel tersebut. Williams ingin menyaingi sesama penghuni papan tengah Alpine dan Aston Martin di lintasan. Tak masalah berapa poin yang dihasilkan.

“Saat hari bagus, kami dapat mengejar pembalap Alpine dan Aston Martin yang paling lambat. Kami dapat mengalahkan Yuki Tsunoda juga tapi dia tampil bagus beberapa waktu terakhir, terutama saat kualifikasi. Dari sudut pandang itu, sedikit lebih sulit,” Robson menambahkan.

“Kami sekarang berada di urutan kesembilan (dari sisi pace), kadang kedelapan dan kemudian mendekati ketujuh. Kadang kami melakukan pekerjaan bagus dan meninggalkan lebih banyak mobil di belakang, dari yang seharusnya.”

Nicholas Latifi, Williams FW43B, bertarung dengan Esteban Ocon, Alpine A521

Nicholas Latifi, Williams FW43B, bertarung dengan Esteban Ocon, Alpine A521

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Nico Rosberg Nilai Fernando Alonso Mampu Perjuangkan Gelar F1
Artikel berikutnya Carlos Sainz Prediksi F1 2022 Jadi Musim Tersulit

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia