Tim Medis Jakarta E-Prix, Minimalis Tapi Optimal
Dibanding gelaran balap motor di Sirkuit Mandalika, ruang medis di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), lokasi gelaran Jakarta E-Prix, memang sangat kecil. Namun, kualitasnya sangat memenuhi standar.
Foto oleh: Xaveria Yunita
Jumat (3/6/2022), pukul 08.00 WIB, segerombolan tim medis berkerumun di depan ruang medis. Mereka bersenda gurau dan saling mengambil foto. Kesibukan itu terlihat sebelum simulasi medis.
Tak bisa dipungkiri dalam balapan, medis merupakan salah satu elemen vital. Mereka berhubungan dengan nyawa orang yang terlibat dalam balapan.
Untuk Formula E kali ini, terdapat empat ambulans milik Rumah Sakit Pertamina disediakan. Dan jumlah tenaga medis hanya seperlima dari MotoGP Mandalika.
“Total semua ada 40 tim medis, 4 ambulans di lapangan. Jauh sekali dengan Mandalika, di MotoGP ada 147 personel,” ujar Chief Medical Officer (CMO) Ikatan Motor Indonesia, dr Steven Antonis.
“Untuk beberapa hari ini, saya maksimalkan untuk melatih tim medis karena beda sekali penanganan di rumah sakit dan lapangan. Apalagi motorsport lebih butuh keamanan. Tim medis ini belum berpengalaman menangani ajang balapan.
“Sebagai CMO, saya komunikasi dengan Medical Director. Untuk klinik medis, saya harus isi berapa bulan, requirement apa, perangkat seperti apa yang harus saya penuhi.”
Steven yang sudah berpengalaman melatih tim medis pada tiga event akbar balapan di Tanah Air menjelaskan formasi dokter yang tersedia di lapangan.
“Kamu punya 3 dokter bedah anestesi, yang berjaga di mobil medis 1, 1 di ekstrikasi, 1 stand by di pusat medis. Selain itu, ada dokter bedah toraks vaskuler, dokter bedah syaraf, radiologi dan ortopedi,” ia memaparkan.
Dokter yang memberikan rekomendasi Marc Marquez untuk tak melanjutkan balapan di MotoGP Indonesia tersebut, mengelaborasi lagi perbedaan antara tim medis di Mandalika dan event Formula E perdana di Jakarta kali ini.
Medical centre facilities on Jakarta E-prix
Foto oleh: Xaveria Yunita
“Jika di Mandalika ada ground post (tim medis yang berjaga di beberapa titik sirkuit, red.), di sini tidak ada. Hanya ada ambulans di tiga titik, medis hanya satu dan tiga berjaga di lapangan,” tuturnya.
“Kalau korban insiden harus distabilkan, di sini ada ruangan medical centre yang kecil. Beda dengan Mandalika. Boleh dikatakan FIA mintanya minimalis.
“Walaupun minimalis kita harus memenuhi persyaratan kerja. Kalau di roda 2 lebih high risk, personel yang dibutuhkan juga lebih banyak. Kalau single seater, lebih aman dibanding balap motor.”
Medical centre facilities on Jakarta E-prix
Foto oleh: Xaveria Yunita
“Jika kondisinya parah, pembalap dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kemayoran. Jaraknya kurang lebih 10 menit dari sini. Kalau 20 menit, menurut ketentuan, harus ada helikopter.”
Motorsport.com Indonesia mendapat kesempatan meninjau ruangan yang ada dalam medical centre. Terdapat dua ruang masing-masing berukuran 2x3 meter persegi, yang berisi sebuah tempat tidur dan perlengkapan medis lengkap. Hanya saja, satu ruangan untuk penanganan cedera berat dan satu lagi untuk cedera ringan. Sebuah ruangan berisi shower untuk mendinginkan seandainya terjadi luka bakar.
Steven Antonis, CMO IMI
Foto oleh: Xaveria Yunita
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments