Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ban Michelin Musuh Utama Valentino Rossi

Juara MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi, dibuat bingung dengan ban belakang Michelin yang tak pernah bersahabat dengan motor Yamaha YZR-M1.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Masalah ban belakang masih menghantui Rossi usai gagal mendapatkan hasil positif di Silverstone. Padahal, ia start dari posisi yang cukup menguntungkan dan M1 menunjukkan performa bagus sejak latihan bebas pertama.

Sayang, pilihan ban yang terbatas membuat rider Petronas SRT harus menggunakan opsi yang ada dan itu membuatnya kesulitan untuk mendapatkan kecepatan terbaik.

Bahkan, Rossi harus finis di posisi ke-18, dan hanya Jake Dixon yang finis di belakang pria 42 tahun itu.

Peraih sembilan gelar kejuaraan dunia balap motor itu mengatakan setelah lima atau enam lap, ban medium yang digunakannya mengalami penurunan performa secara signifikan.

Meski masalah ban belakang juga dialami oleh beberapa pembalap di Sirkuit Silverstone, dan menjadi topik hangat sepanjang Grand Prix Inggris.

“Saya hanya bisa berbicara untuk diri sendiri. Sayangnya, saya memiliki masalah seperti ini sejak 2019 lalu,” kata Rossi seperti dilansir Speedweek.

“Setelah tujuh atau delapan lap awal, ban belakang rasa langsung alami penurunan performa, seperti alami over heat.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan mengubah banyak hal, seperti memainkan set-up serta gaya balap. Bagaimana cara saya mengendalikan gas, membuat motor tetap tegak dan banyak yang lainnya.”

Baca Juga:

Michelin masih menggunakan konstruksi yang sama seperti tahun lalu pada kompon ban musim ini. Awalnya, itu digadang-gadang lebih cocok dengan Yamaha karena memiliki daya cengkeram lebih besar.

Seperti diketahui, masalah yang dialami Yamaha adalah ban belakang mereka lebih banyak berputar sebelum motor melaju cepat. Hal tersebut membuat ban lebih cepat habis dan tak mudah bertahan di sepanjang balapan.

“Saya melihat ada banyak pembalap yang kesulitan di Silverstone karena saya memulai balapan dari grup terdepan dan disalip oleh semua orang. Saya tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang spesial,” ujarnya.

“Saya merasa berkendara sama pada setiap lap seperti membuka gas, jalur balap dan segalanya.

“Tapi, setelah lima atau enam lap, saya berkendara lebih lambar dua, tiga atau bahkan empat detik lebih lambat.”

Bahkan, di Assen dan Catalunya yang merupakan trek favoritnya, Valentino Rossi gagal tampil cepat dalam balapan seperti di latihan dan kualifikasi.

Pria asal Italia itu berharap timnya dapat menemukan solusi atas masalah tersebut agar dapat memperjuangkan hasil maksimal dalam beberapa balapan terakhirnya di MotoGP.

“Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan. Tapi, kami benar-benar tidak tahu apa lagi yang harus dicoba,” ucap pembalap berjuluk The Doctor itu.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Silverstone Lebih Cocok Gelar MotoGP daripada Donington Park
Artikel berikutnya Yamaha Klarifikasi soal Franco Morbidelli Bakal Turun di Aragon

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia