Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos KTM Kagumi Pencapaian Ducati di MotoGP

Direktur Motorsport KTM Pit Beirer mengagumi pencapaian dan pengembangan teknologi yang dilakukan Ducati selama di MotoGP.

Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Beirer mengakui kecerdasan Ducati dalam menghadirkan teknologi baru dalam upaya meningkatkan performa motor mereka Desmosedici GP. Mulai dari winglet, spoiler ban belakang, holeshot device dan terbaru ride height adjuster.

Semua teknologi yang diperkenalkan Ducati selalu mendapatkan kritikan dari pabrikan lain karena dianggap menyalahi aturan. Tapi, setelah dinyatakan tak melanggar regulasi, seluruh pabrikan mengikuti langkah tersebut.

Namun, ride height adjuster dianggap menjadi perangkat yang tak sesuai aturan sehingga penggunaannya dilarang pada tahun depan. Ini juga mendapat kritikan dari sebagian besar pembalap karena membuat mereka makin rumit saat berada di atas motor.

Ducati tak henti melakukan pengembangan yang membuat mereka saat ini mengusai barisan depan pada hampir setiap balapan.

“Anda harus melepas topi dan mengucapkan selamat kepada orang-orang yang ada di Bologna,” kata Beirer kepada Speedweek.

“Ducati saat ini memiliki basis yang sangat baik. Juga, pada saat yang sama ketika motor menjadi begitu kuat, mereka juga memiliki delapan pembalap dalam empat tim di MotoGP untuk melengkapi mereka.

“Jadi, tentu saja ada ketidakseimbangan tertentu ketika delapan pembalap memiliki motor yang begitu kompetitif. Tapi kami harus hidup dengan itu. Manajer Ducati melakukan pekerjaan dengan baik. Kami harus hidup dengan itu.”

Baca Juga:

Namun, Ducati belum berhasil membawa pembalapnya juara dunia sejak terakhir didapatkan Casey Stoner pada 2007 silam. Namun, sejumlah rider Borgo Panigale itu kerap memperebutkan podium.

Tahun ini, pembalap Ducati juga konsisten memperjuangkan kemenangan dan podium, dan hanya Aprilia yang dapat mengimbangi mereka.

“Kami sekarang harus menyatukan kepala dan bekerja keras untuk melawan superioritas Ducati,” ujar Beirer.

“Saya sangat setuju dengan Gigi Dall’Igna (General Manager Ducati Corse) Dia dengan tepat menyebutkan bagaimana keadaan dengan masalah ban depan.

“Memang benar bahwa ada kebulatan suara di aliansi pabrikan MSMA untuk tidak menjatuhkan hukuman karena tekanan udara berada di bawah yang direkomendasikan.

“Karena sensor sangat jauh dari akurasi sehingga nilai pastinya tidak dapat ditentukan dengan andal.

“Tahun ini pabrikan memiliki platform terbuka tempat kami mengirimkan semua data kami. Tapi bukan untuk mempermalukan tim mana pun di media atau di depan umum, tetapi untuk belajar bersama.

“Kami ingin mengatur pengukuran untuk tahun depan sedemikian rupa sehingga penalti dapat dikenakan jika tekanan ban turun di bawah level yang ditentukan. Diskusi baru-baru ini setelah balapan Jerez tidak adil untuk Ducati.”

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Enea Bastianini, Gresini Racing MotoGP

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Enea Bastianini, Gresini Racing MotoGP

Foto oleh: Marc Fleury

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Presiden FIM Ungkap Pengganti Suzuki Sudah Disiapkan Dorna Sports
Artikel berikutnya KTM Ungkap Alasan Tak Kejar Aleix Espargaro

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia