Rossi Tak Terobsesi Raih Gelar Ke-10
Bintang MotoGP, Valentino Rossi, mengatakan podium dan kemenangan menjadi prioritasnya tahun ini daripada memikirkan gelar ke-10.
Foto oleh: MotoGP
Musim ini akan menjadi yang ke-26 tahun bagi Rossi di kejuaraan dunia balap motor dan juga akan melakoni balapan di usia ke-42 tahun.
MotoGP 2020 yang tak berjalan secara normal akibat pandemi Covid-19 membuat Rossi batal untuk mengakhiri kariernya. Tapi, tahun lalu juga menjadi momen sulit bagi The Doctor karena ia terdepak dari tim pabrikan Yamaha.
Tak ingin mengakhiri kariernya di musim yang aneh, Rossi akhirnya bersedia untuk membela tim satelit Yamaha, Petronas SRT. Namun, banyak yang memprediksi Rossi bakal tampil cepat karena tekanan lebih rendah dan bertandem dengan Franco Morbidelli.
Valentino Rossi juga diyakini dapat memperjuangkan titel ke-10 yang selama ini diincarnya. Namun, dalam wawancara bersama Corriere della Sera, pria asa Italia itu mengatakan dirinya tak pernah memikirkan gelar juara dunia dan hanya ingin menikmati setiap balapan yang dilakoninya.
“Memang, saya terus balapan karena merasa bisa mendapatkan gelar, tapi saya tak terobsesi dengan itu,” kata Rossi seperti dilansir Speedweek.
“Tentu saja saya akan senang jika bisa mendapatkannya, bisa terus berada di podium, menjadi protagonis dan terlibat dalam pertarungan.”
Kemenangan terakhir Rossi didapatkan di Assen, pada 2017 lalu. Sejak saat itu, ia kesulitan untuk bertarung di barisan depan.
Yamaha yang belum menemukan solusi atas masalah pada YZR-M1 membuat Rossi tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di trek.
“Kemenangan adalah hal paling sulit saat ini karena setiap tahun level para pembalap terus meningkat,” kata Rossi.
Pria kelahiran Tavullia, Italia, itu telah menegaskan bahwa usia hanyalah angka. Untuk itu, membalap di usia ke-42 tahun tak membuatnya merasa lebih lemah dari pembalap lainnya.
“Tidak jauh berbeda. Saya hanya perlu menekan dengan keras dan berusaha tidak melakukan hal bodoh. Selalu seperti itu, meski saya balapan di usia 20 tahun. Saya tidak pernah menjadi pembalap yang sok berani,” ujar Rossi.
“Saya ingin berbicara tentang balapan di usia 40 tahun, tapi rasanya sulit karena tidak ada yang bertahan selama itu.”
Namun, Rossi mengakui ada perbedaan pandangan ketika mengikuti kejuaraan saat usianya masih 20 tahun dan di atas 40 tahun.
“Prioritasnya berubah. Pada usia 20 tahun, Anda berpikir tentang balapan dan hanya berbicara tentang kejuaraan. Anda bahkan tak ingat apa yang terjadi antara balapan terakhir dan berikutnya,” kata Rossi.
“Sekarang segalanya berbeda, meski latihan, nutrisi yang dikonsumsi, balapan dan latihan tetap sama. Tapi Anda memiliki pandangan yang lain. Saya mulai sedikit mengikuti politik di Italia. Saya mengikuti apa yang sedang terjadi,” ujarnya sambil tertawa.
Winner Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments